info main bola Zlatan Ibrahimovic Marah Saat Diganti, Begini Penjelasan Stefano Pioli

info main bola Zlatan Ibrahimovic Marah Saat Diganti, Begini Penjelasan Stefano Pioli
info main bola Zlatan Ibrahimovic Marah Saat Diganti, Begini Penjelasan Stefano Pioli

info main bola – Ada satu pemandangan yang kurang sedap dipandang saat AC Milan bertemu Napoli dalam laga lanjutan Serie A, Senin (13/7/2020) dini hari tadi. Sang bintang, Zlatan Ibrahimovic, tampak marah saat diganti.

Pertandingan itu sendiri berakhir dengan kedudukan imbang 2-2. Dua gol dari klub berjuluk Rossoneri itu dicetak oleh Theo Hernandes pada menit ke-20 dan Franck Kessie jelang permainan berakhir lewat titik putih.

Ibrahimovic sendiri tampil sejak menit awal, dan baru ditarik keluar pada menit ke-61. Ia digantikan oleh penyerang Milan lainnya, Rafael Leao.

Pria asal Swedia tersebut ditarik keluar saat Milan sedang dalam keadaan tertinggal 1-2. Dan ia menunjukkan raut wajah yang kurang menyenangkan.

Alasan Ibrahimovic Marah
Sebelum pertandingan ini digelar, Ibrahimovic sempat menceritakan keluhannya kepada Milan. Salah satunya adalah Milan yang tidak memberinya kesempatan untuk tampil lebih banyak kendati sudah sembuh dari cedera.

Lantas, apakah itu yang menjadi alasan mengapa mantan penyerang LA Galaxy tersebut marah saat digantikan? Rupanya tidak. Pioli menjelaskan bahwa Ibrahimovic marah karena Milan sedang tertinggal.

“Ibra marah karena kami sedang tertinggal, kami baru saja kebobolan dan dia selalu mengharapkan yang terbaik dari dirinya serta pemain lain,” ucap Pioli kepada Sky Sport Italia usai pertandingan.

Bicara Soal Masa Depan
Pada kesempatan yang sama, Pioli juga masih dicecar pertanyaan serupa; tentang masa depannya di AC Milan. Kendati sudah ditanya berulang-ulang, mantan pelatih Fiorentina tersebut masih bersedia menjawab.

“Semua orang menanyai saya soal itu, tapi saya tidak memikirkan soal masa depan. Saya berada di klub besar, saya melatih pemain yang telah berbuat banyak dan keputusannya akan keluar di bulan Agustus,” lanjutnya.

“Berat bagi pelatih dengan pertandingan setiap tiga hari sekali, jadi saya tak bisa menyia-nyiakan energi untuk sesuatu yang berada di luar kontrol saya.”

“Saya lebih memilih untuk fokus pada apa yang bisa saya kontrol, yaitu melatih pemain dan mempersiapkan mereka untuk pertandingan selanjutnya,” pungkasnya.