info main bola – Sevilla membuktikan diri sebagai Raja Liga Europa dengan mengalahkan Inter Milan (3-2) pada partai final edisi 2019/20 ini, Sabtu (22/8/2020) dini hari WIB. Ini adalah trofi keenam Sevilla di kompetisi tersebut, rekor baru.
Pertandingan berjalan alot antara dua tim sama kuat. Inter unggul terlebih dahulu, Sevilla membalikkan kedudukan, lalu berakhir imbang 2-2 di babak pertama.
Laga ini akhirnya ditentukan oleh pengalaman Sevilla. Pemain sekelas Ever Banega jadi penentu dengan operan-operannya, lalu ada Diego Carlos yang jadi pahlawan kemenangan meski sebelumnya membuat blunder yang berujung pada gol pembuka Inter.
Bagi Carlos sendiri, kemenangan ini membuktikan bahwa Sevilla adalah raksasa di Liga Europa. Apa maksudnya? Scroll ke bawah ya, Bolaneters!
Tim raksasa
Carlos berevolusi dari pecundang jadi pahlawan di pertandingan ini. Memang sepakan saltonya dihitung gol bunuh diri Romelu Lukaku, tapi tetap saja percobaan itulah yang mengubah hasil akhir.
Sebab itu, dia percaya skuad Sevilla telah membuktikan diri di panggung Eropa, bahwa mereka bukan tim kecil, bahwa mereka adalah pemain-pemain besar.
“Saya sangat senang. Saya berkata pada keluarga saya bahwa saya perlu mencetak gol penting, dan itu pun terjadi,” buka Carlos kepada Movistar via Goal internasional.
“Ini adalah tim para raksasa, yang berjuang sampai detik terakhir. Saya mendedikasikan kemenangan ini untuk istri saya yang sedang hamil.”
“Gelar ini sangat penting bagi kami. Saya bersyukur atas segala hal yang dilakukan Sevilla untuk saya,” imbuhnya.
Laga terakhir Banega
Jika Carlos bicara soal tim para raksasa, Ever Banega harus bicara soal perpisahan. Gelandang 32 tahun ini merupakan salah satu pemain terbaik Sevilla pada laga tersebut, dan ini sekaligus merupakan laga terakhir plus trofi terakhirnya sebelum hengkang,
“Sudah waktunya mengucapkan selamat tinggal secara layak,” buka Banega.
“Saya ingin berterima kasih pada Loipetegui. Saya menemukan kembali level permainan terbaik saya bersama dia.”
“Saya ingat ketika saya menurunkan level permainan sedikit, dia langsung meninggalkan saya dari tim dan menunjukkan bahwa tanpa kerja keras Anda tidak bisa meraih apa pum,” tutupnya.