info main bola – Manchester United memetik kemenangan mengejutkan dalam lawatan ke markas PSG pada duel Liga Champions beberapa hari lalu. Tak ada yang menduga Setan Merah bisa menang 2-1.
Ada banyak faktor elemen penyebab kemenangan MU, salah satunya formasi 3-4-1-2 pilihan Ole Gunnar Solskjaer. Ini bukan kali pertama formasi itu digunakan Solskjaer, dan sepertinya bakal lebih sering digunakan lagi musim ini.
Sebelumnya MU lebih sering memainkan formasi 4-3-3, standar sepak bola modern. Namun, performa di Paris kemarin mungkin bakal membuat Solskjaer berpikir ulang.
Tangguh dalam tiga bek
Pertahanan MU jadi titik lemah pada beberapa pertandingan terakhir. Mereka kebobolan tiga gol kontra Crystal Palace, kebobolan dua gol lawan Brighton, dan kebobolan enam gol saat menjamu Tottenham.
Meski begitu, dengan formasi tiga bek, MU justru tampak lebih meyakinkan menahan gempuran lawan. Sebagian besar karena performa Axel Tuanzebe, yang berulang kali membungkam Neymar dan Kulian Mbappe.
Kebangkitan Tuanzebe ini diyakini bisa mendorong Solskjaer untuk menerapkan formasi tiga bek jadi permanen.
Duet Tuanzebe-Maguire-Lindelof sebagai tiga bek tengah diyakini bakal membuat MU semakin tangguh dan aman.
Juga saat menyerang
Formasi tiga bek itu tidak hanya tangguh bertahan, juga berbahaya saat menyerang. Alasannya ada pada pemain baru bersama Alex Telles.
Telles merupakan tipe full-back yang doyan menyerang, menyisir sayap lalu melepas umpan silang ke kotak penalti. Pemain seperti inilah yang sudah lama dibutuhkan MU.
Lalu ada Aaron Wan-Bissaka di sisi kanan, memang tidak terlalu baik saat menyerang, tapi energinya luar biasa sepanjang 90 menit.
Formasi ini lebih stabil, aman, dan tidak ada alasan bagi Solskjaer untuk tidak menggunakannya lagi.