info main bola Sebelum Shin Tae-yong Dipecat, 46,8 Persen Responden Football Institute Kecewa dengan Pencapaian Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

info main bola Sebelum Shin Tae-yong Dipecat, 46,8 Persen Responden Football Institute Kecewa dengan Pencapaian Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
info main bola Sebelum Shin Tae-yong Dipecat, 46,8 Persen Responden Football Institute Kecewa dengan Pencapaian Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

 

info main bola – Sebelum Shin Tae-yong Dipecat, 46,8 Persen Responden Football Institute Kecewa dengan Pencapaian Timnas Indonesia di Piala AFF 2024

Football Institute melakukan survey pada 27 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025. Salah satu pertanyaannya adalah prestasi Timnas Indonesia di bawah Shin Tae-yong di Piala AFF 2024.

Sebanyak 18,5 persen menyatakan puas, 3,5 persen sangat memuaskan, 25,7 persen biasa-biasa saja, 46,8 persen mengecewakan, dan 5,6 persen sangat mengecewakan.

Survey itu dilakukan kepada 1.200 responden yang merupakan suporter klub sepak bola Indonesia dari 18 daerah dengan usia rata-rata 25-34 tahun, pendidikan terakhir kebanyakan SMA, dan pekerjaan mayoritas karyawan swasta.

Timnas Indonesia pimpinan Shin Tae-yong gagal di Piala AFF 2024. Skuad Garuda tersingkir di babak penyisihan grup sehingga tidak bisa melaju ke babak semifinal.

Shin Tae-yong Dipecat

Kurang dari sebulan usai Timnas Indonesia terpuruk di Piala AFF 2024, Shin Tae-yong dipecat PSSI. Posisinya digantikan Patrick Kluivert yang dikontrak dua tahun.

“Kluivert harus tahu bahwa Indonesia ini adalah salah satu negara terbesar di dunia dengan pecinta sepak bola yang mungkin lebih hooligan dibanding negara Eropa. Dia sudah merasakan itu bahkan sebelum datang ke Indonesia,” ujar founder Football Institue, Budi Setiawan.

“Itu harus menjadi awareness sendiri bagi Patrick dan tim staf kepelatihan, bahwa menjadi pelatih tim nasional di Indonesia adalah pekerjaan terberat nomor dua setelah Presiden Indonesia.”

“Jadi dia tidak boleh cengeng, tidak boleh banyak alasan, karena pemilihan dia sebagai pelatih Timnas Indonesia mempertimbangkan faktor kultur di mana pemain naturalisasi asal Belanda adalah mayoritas dan dia diharapkan menjadi figur penting di situ,” imbuh Budi.

 

“Kluivert harus tahu bahwa Indonesia ini adalah salah satu negara terbesar di dunia dengan pecinta sepak bola yang mungkin lebih hooligan dibanding negara Eropa. Dia sudah merasakan itu bahkan sebelum datang ke Indonesia,” ujar founder Football Institue, Budi Setiawan.

“Itu harus menjadi awareness sendiri bagi Patrick dan tim staf kepelatihan, bahwa menjadi pelatih tim nasional di Indonesia adalah pekerjaan terberat nomor dua setelah Presiden Indonesia.”

“Jadi dia tidak boleh cengeng, tidak boleh banyak alasan, karena pemilihan dia sebagai pelatih Timnas Indonesia mempertimbangkan faktor kultur di mana pemain naturalisasi asal Belanda adalah mayoritas dan dia diharapkan menjadi figur penting di situ,” imbuh Budi.

Sebanyak 18,5 persen menyatakan puas, 3,5 persen sangat memuaskan, 25,7 persen biasa-biasa saja, 46,8 persen mengecewakan, dan 5,6 persen sangat mengecewakan.

Survey itu dilakukan kepada 1.200 responden yang merupakan suporter klub sepak bola Indonesia dari 18 daerah dengan usia rata-rata 25-34 tahun, pendidikan terakhir kebanyakan SMA, dan pekerjaan mayoritas karyawan swasta.

Timnas Indonesia pimpinan Shin Tae-yong gagal di Piala AFF 2024. Skuad Garuda tersingkir di babak penyisihan grup sehingga tidak bisa melaju ke babak semifinal.