info main bola – Lionel Messi bermain penuh saat Barcelona berjumpa Real Valladolid. Artinya, pemain 33 tahun tersebut tidak pernah mendapat istirahat dari sembilan laga yang dimainkan Barcelona setelah lockdown.
Duel Real Valladolid vs Barcelona terjadi pada laga pekan ke-36 La Liga 2019/2020, Minggu (12/7/2020) dini hari WIB. Pada laga di Stadion Municipal Jose Zorrilla itu, Barcelona menang dengan skor 1-0.
Kemenangan ini tidak lepas dari aksi Lionel Messi. La Pulga memberi assist untuk gol Arturo Vidal pada menit ke-15. Gol tunggal pemain asal Chile memastikan Barcelona pulang dengan tiga poin dan terus bersaing untuk gelar juara.
Barcelona tetap berada di posisi kedua, kali ini dengan 79 poin. Klub asal Catalan itu terpaut satu poin dari Real Madrid yang ada di puncak klasemen. Akan tetapi, Real Madrid belum memainkan laga pekan ke-36.
Kapan Lionel Messi Istirahat?
Pelatih Barcelona, Quique Setien, membuat perubahan di lini depan pada laga melawan Real Valladolid. Luis Suarez mendapat jatah istirahat dan baru bermain di babak kedua. Lantas, kapan Quique Setien bakal memberi istirahat pada Lionel Messi.
Perlu diketahui, Lionel Messi tak pernah diganti dalam delapan laga beruntun sejak lockdown.
“Tentu saja Lionel Messi butuh istirahat. Saya sudah mengatakan itu sebelumnya, tetapi poinnya sangat ketat. Jika kami mencetak lebih banyak gol di babak pertama, mungkin lebih banyak pemain yang istirahat,” kata Quique Setien dikutip dari Marca.
Memberi istiharat bagi Lionel Messi bakal menjadi dilema besar. Sebab, dia adalah pemain paling penting di lini depan Barcelona dengan 22 gol dan 20 assist di La Liga. Dengan Lionel Messi dib bangku cadangan, Barcelona mungkin kehilangan ketajaman.
“Tim ini sudah lelah,” keluh Quique Setien.
Menderita Lawan Valladolid
Quique Setien mengakui Barcelona kelelahan. Faktor ini berdampak pada menurunnya intensitas tim pada di babak kedua saat melawan Valladolid. Gerard Pique dan kolega kesulitan menutup ruang dan acap kali dibuat menderita oleh serangan pemain Valladolid.
“Mereka memiliki pemain di depan dengan kualitas dan pemain yang berkomitmen.
“Kami harus mundur dan itu membuat situasi lebih sulit bagi kami. Kami seharusnya mendapatkan laga pada babak pertama. Kami bisa mencetak dua atau tiga gol. Di babak kedua, kami berjuang. Kami memperhatikan kelelahan pada beberapa pemain sampai titik tertentu,” tutup pelatih 61 tahun.