Info Main Bola – Santos belum lama ini merekrut Robinho untuk jangka pendek. Keputusan tersebut rupanya membuat klub Brasil itu ditinggal salah satu sponsornya. Kok bisa?
Robinho diboyong Santos dengan durasi kontrak selama lima bulan. Ini menjadi kali keempat pemain 36 tahun itu membela O Pixie, setelah sebelumnya dia bermain di sana pada 2002-2005, 2010 dan 2014-2015.
Kabar bergabungnya Robinho ke Santos menjadi pembicaraan hangat lantaran bayaran yang diterimanya di sana. Mantan bintang Timnas Brasil itu mendapat gaji senilai 1.500 reais (Rp 4 juta) per bulannya, atau sedikit lebih banyak dari upah minimum Brasil sebesar 1.039 reais (Rp 3,8 juta).
Penandatanganan kontrak Robinho di Santos rupanya ditanggapi negatif oleh salah satu sponsor klub, Orthopride. Perusahaan kesehatan gigi itu menyayangkan transfer tersebut dan memilih menarik kerja samanya dengan tim Brasil tersebut.
Keputusan Orthopride tersebut diambil lantaran Robinho dinilai masih tersangkut masalah kriminal. Ya, eks pemain Real Madrid, Manchester City dan AC Milan itu dijatuhi hukuman 9 tahun penjara oleh Pengadilan Italia pada 2017 lalu, atas kasus pemerkosaan yang dilakukannya tahun 2013 .
Namun, Robinho belum menjalani hukumannya tersebut lantaran pada saat palu diketuk hakim, dirinya masih berada di Brasil. Ada pun hukum di Negeri Amerika Selatan itu tidak mengizinkan ekstradisi bagi warga negaranya ke negara lain.
“Kami sangat menghormati sejarah Santos, tapi pada titik ini kami memutuskan untuk mengakhiri kontrak sponsor. Pelanggan kami sebagian besar adalah perempuan dan untuk menghormati para perempuan yang membeli produk kami, kami harus mengambil keputusan itu,” kata COO Orthopride, Richard Adam, dikutip dari The Sun.
Kabar Robinho yang diklaim masih tersangkut kasus pemerkosaan dibantah Presiden Santos, Orlando Rollo. Dia menilai sampai saat ini belum ada keputusan akhir yang dijatuhkan buat pemainnya itu dari Pengadilan Italia.
“Dari informasi yang saya miliki, belum ada keputusan akhir dari Pengadilan Italia. Prosesnya masih berlangsung dan akan didengarkan dalam kesempatan lain,” kata Rollo.
“Santos secara historis selalu menentang segala jenis kekerasan, khususnya kekerasan kepada perempuan, dan akan terus demikian,” tegasnya.