info main bola – Juventus sedang mengalami masalah finansial karena kesalahan sendiri. Ada beberapa keputusan keliru dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pembelian Cristiano Ronaldo.
Mengutip Football Italia, saat ini kondisi finansial Juventus sedang diinvestigasi oleh Kejaksaan Turin. Juve ada di posisi sulit, ada kerugian besar mencapai 500 juta euro.
Juventus dikenal sebagai klub terbesar di Italia yang tidak sampai mengalami masalah finansial serius seperti rival-rivalnya. Terbukti, dalam 10 tahun terakhir Juve masih bisa mendatangkan nama-nama top.
Sayangnya situasi itu berubah drastis dalam dua tahun terakhir. Apa yang salah dengan Juventus?
Kerugian investasi Juventus
Menurut La Gazzetta dello Sport, kesalahan Juve dimulai dengan transfer Gonzalo Higuain. Musim 2016/17, nilai skuad Juve meroket dari 186 juta euro ke 302 juta euro setelah transfer Higuain.
Setelahnya, Juve menghabiskan total 277 juta euro untuk mendapatkan Cristiano Ronaldo. Angka sebesar itu berasal dari biaya transfer, beban gaji, dan biaya-biaya lainnya.
Harga mahal itu ditebus Ronaldo dengan performa apik di lapangan. Dia mencetak 101 gol dalam tiga musim.
Meski begitu, Juve tetap merugi karena setelahnya pendapatan klub menurun drastis akibat pandemi. Situasi tidak terduga ini membuat Juve kerepotan.
Transfer belum memuaskan
Lebih lanjut, Juve juga bermasalah dengan transfer beberapa pemain muda. Mereka membeli Federico Bernardeschi (€40 juta) dan Dejan Kulusevski (€35 juta) dengan harga yang cukup mahal, tapi performa keduanya belum cukup membantu tim ujntuk jadi juara.
Juve juga menghabiskan total 44 juta euro untuk merekrut Aaron Ramsey. Transfer Adrien Rabiot bernilai total 29 juta euro, tidak jauh berbeda dengan Marko Pjaca yang membuat Juve menghabiskan total 32 juta euro.
Intinya, menurut Football Italia, Juventus telah belanja besar-besaran dengan total utang mencapai 500 juta euro. Angka tersebut sangat besar, masalahnya prestasi di lapangan.
Sekarang Juve tidak bisa bergerak bebas di bursa transfer. Impian untuk menjuarai Liga Champions semakin jauh. Mereka harus memperbaiki masalah finansial terlebih dahulu.