info main bola – Romelu Lukaku boleh jadi sedang menikmati musim terbaik di level individu sepanjang kariernya. Kendati demikian, sang pelatih, Antonio Conte, cukup irit dalam menyampaikan pujian.
Lukaku kembali jadi salah satu aktor kemenangan Inter. Selasa (11/8/2020) dini hari WIB tadi, dia mencetak salah satu gol kemenangan Inter atas Bayer Leverkusen (2-1) di perempat final Liga Europa, hasil yang mengirim mereka ke semifinal.
Satu gol Lukaku ini membantunya memecahkan rekor baru. Dia merupakan pemain pertama yang bisa mencetak 9 gol secara beruntun pada pertandingan di panggung Eropa.
Lukaku juga menambah koleksinya jadi total 31 gol musim ini, torehan terbaik sepanjang kariernya. Lalu, apa kata Conte soal torehan striker terbaiknya itu?
Bantuan untuk Lukaku
Musim ini adalah musim debut Lukaku di Inter, dan dia langsung bisa mencapai catatan terbaiknya di level individu. Artinya, besar kemungkinan Lukaku bisa lebih baik lagi pada musim-musim berikutnya.
Conte tahu betapa bagusnya kualitas Lukaku soal mencetak gol. Namun, baginya yang lebih penting adalah permainan tim secara menyeluruh. “Sulit bicara soal individu ketika Anda melihat performa tim yang sangat bagus,” kata Conte di Football Italia.
“Romelu menjalani musim yang bagus, didukung oleh tim, yang bisa berada di posisi tepat untuk memberikan permainan terbaik mereka di level individu pula.”
“Saya senang untuknya, dia layak mendapatkannya. Namun, Romelu pun harus berterima kasih pada tim yang telah membantunya berada dalam kondisi untuk memberikan yang terbaik,” imbuhnya.
Tidak bisa marah
Skor 2-1 tak cukup untuk menjelaskan performa Inter sesungguhnya. Mereka benar-benar dominan dan seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol andai bisa memaksimalkan peluang-peluang di depan gawang lawan.
Biasanya Conte bakal marah-marah ketika melihat timnya buang-buang peluang, tapi tidak kali ini. “Saya tidak bisa marah malam ini,” imbuhnya.
“Sekarang saya hanya bisa memberi selamat pada para pemain untuk semua yang telah mereka lakukan di Serie A, sepanjang musim, dan sekarang di Liga Europa.”
“Kami menunjukkan beberapa video pada tim, soal situasi-situasi baik yang positif maupun yang bisa kita kembangkan. Bukan bermaksud mencari kesalahan, tapi menunjukkan bagaimana harus berkembang di lain waktu,” tutupnya.