info main bola – Frank Lampard akhirnya tidak sampai bertahan dua tahun sebagai pelatih Chelsea. Senin (25/1/2021) kemarin, The Blues mengumumkan pemecatan sang legenda, keputusan yang tetap mengejutkan meski sudah diprediksi.
Lampard mulai melatih Chelsea di awal musim 2019/20, menggantikan Maurizio Sarri. Saat itu Lampard tiba dalam kondisi yang serba sulit, bahkan mungkin sebagian besar pelatih bakal menolaknya.
Chelsea baru saja kehilangan Eden Hazard dan dijatuhi hukuman embargo transfer. Lampard pun dipaksa bekerja dengan pemain-pemain yang ada, dan hasilnya ternyata melebihi ekspektasi.
Nahasnya, musim ini usai mendapatkan banyak pemain baru, Lampard justru gagal menyamai prestasi musim lalu. Dia pun tidak punya waktu untuk bekerja lebih lama, pemecatan tiba lebih cepat.
Model yang berbeda
Pemecatan Lampard ini mengundang tanda tanya besar, mengapa nama-nama lain seperti Mikel Arteta dan Ole Gunnar Solskjaer mendapatkan kesempatan lebih?
Arteta pernah begitu tertekan di Arsenal dalam laju buruk, Solskjaer pun berulang kali dikritik ketika MU terseok-seok. Namun, keduanya masih dipertahankan sampai sekarang, berbeda dengan Lampard dengan Chelsea yang baru bermasalah beberapa pekan terakhir.
Perbedaan ini pun dipahami betul oleh Gary Neville, analis Sky Sports. Menurutnya, model pengelolaan klub di Chelsea jauh berbeda dengan MU atau Arsenal.
“Chelsea menggunakan model yang jauh berbeda dibandingkan dengan Arsenal dan Manchester United,” buka Neville.
MU dan Arsenal lebih baik
Menurut Neville, meski doyan memecat pelatih beberapa tahun terakhir, MU sebenarnya selalu memberi waktu ekstra. Arsenal justru lebih baik lagi, Arteta masih diberi kesempatan meski sempat melaju dua bulan tanpa kemenangan.
“Saya tahu MU memecat David Moyes hanya dalam waktu delapan bulan, tapi saat itu situasinya unik. MU biasanya memberi waktu beberapa tahun untuk pelatih,” sambung Neville.”
“Arsenal pun dalam sejarah selalu memberi waktu pada pelatih, tapi Chelsea tidak pernah seperti itu.”
Lampard seharusnya tahu
Meski begitu, Neville yakin perbedaan pengelolaan Chelsea ini bukan hal baru. Lampard seharusnya tahu pekerjaan macam apa yang dia terima, terlebih dia merupakan mantan pemain.
“Frank sudah tahu itu ketika dia menerima tawaran dan sejak awal dia sudah tahu kondisinya. Dia tahu dia tidak akan mendapatkan kesempatan sampai tiga tahun atau semacamnya,” lanjut Neville.
“Di dunia ideal, Anda bisa berkata bahwa pelatih seharusnya mendapatkan kesempatan sampai dua tahun untuk membuktikan diri, tapi di Chelsea tidak pernah seperti itu,” pungkasnya.