info main bola Kalah Adu Penalti di Final Liga Europa, Pemain Rangers Hancur dan Patah Hati

info main bola Kalah Adu Penalti di Final Liga Europa, Pemain Rangers Hancur dan Patah Hati
info main bola Kalah Adu Penalti di Final Liga Europa, Pemain Rangers Hancur dan Patah Hati

info main bola – Rangers harus mengakui keunggulan Eintracht Frankfurt di final Liga Europa 2021/22. Gelandang Rangers John Lundstram mengaku sangat terpukul dengan kekalahan timnya tersebut.

Rangers menghadapi Frankfurt di final Liga Europa yang bertempat di Ramon Sanchez Pizjuan, Kamis (19/5/2022) dini hari WIB. Laga ini dimenangkan Frankfurt melalui drama adu penalti.

Pada laga ini, Rangers unggul lebih dahulu berkat gol Joe Aribo. Frankfurt berhasil menyamakan kedudukan lewat aksi Rafael Santos Borre. Skor 1-1 pun bertahan sampai extra time usai.

Di babak adu penalti, eksekusi Aaron Ramsey berhasil dimentahkan Kevin Trapp. Frankfurt pun berhak keluar sebagai pemenang dengan skor 5-4.

Hancur dan Patah Hati
Usai pertandingan, Lundstram mengaku sangat sedih dengan hasil yang diraih Rangrs. Sebab, para pemain sudah berusaha memberikan segalanya untuk jadi juara tapi gagal.

“Sulit untuk menerimanya, kalah dalam adu penalti. Saya pikir kami bisa tampil lebih baik. Ini memilukan,” kata Lundstram kepada BT Sport.

“Kami bisa memenangkannya, tetapi penyelamatan yang luar biasa [dari peluang Kent] – apa yang dapat Anda lakukan? Saya benar-benar hancur. Saya sangat, sangat, sangat patah hati.”

Tampil Luar Biasa
Kesedihan juga dirasakan gelandang Rangers lainnya Steven Davis. Menurutnya, para pemain sudah tampil luar biasa tapi hasil akhir tidak berpihak kepada mereka.

“Ini kekecewaan besar. Para pemain tampil luar biasa, tapi itu menyakitkan malam ini. Setiap kali Anda mencapai final, itu menyakitkan jika Anda tidak pulang dengan trofi,” kata Davis.

Tetap Bangga
Kendati demikian, Davis tetap bangga dengan pencapaian yang ditorehkan Rangers di kompetisi ini meski tidak bisa pulang dengan trofi.

Saya sangat bangga dengan para pemain, staf, dan penggemar,” lanjutnya.

“Kami meninggalkan segalanya di lapangan. Ini akan menjadi salah satu hal yang menyakitkan. Kami tahu betapa sulitnya untuk mencapai tahap ini lagi.”