Info Main Bola – Bola Irama dan Atmosfer, Begini Kata Frank Lampard Soal Pertandingan Tanpa Penonton , Bos Chelsea, Frank Lampard, akhirnya buka suara perihal tantangan pertandingan tanpa penonton. Lampard mengakui bermain di stadion kosong bakal terasa berbeda bagi para pemain, mereka harus bisa menyesuaikan diri.
Saat ini setiap klub Premier League sedang bersiap menyambut kembalinya musim. Setelah tiga bulan jeda, mereka bakal kembali bertanding mulai 19 Juni 2020 mendatang , tentu masih dengan panduan protokol ketat.
Semua sisa pertandingan musim ini bakal dimainkan tanpa penonton. Fans hanya bisa melihat dari layar kaca, yang berarti para pemain bakal kehilangan salah satu faktor paling penting untuk memenangi pertandingan.
Pertandingan tanpa penonton terkesan tidak berbeda dengan pertandingan pada umumnya, tapi Lampard menjamin segalanya bakal jadi lebih sulit.
Sama tapi Berbeda
Sebagai mantan pemain, Lampard tahu betul rasanya bermain tanpa penonton. Dia mengakui tidak ada perbedaan berarti dalam duel di lapangan, sebab tetap ada 11 vs 11 pemain yang berusaha menang.
Namun, ada beberapa variabel lain yang tidak bisa diabaikan. Sedikit-banyak mentalitas para pemain bakal terpengaruh.
“Perihal sepak bolanya, persiapan Anda kurang-lebih sama. Tapi sekarang bakal ada beberapa variabel berbeda di sekitar pertandingan,” buka Lampard di Chelseafc.com.
“Kami harus mencoba mempersiapkan diri sebagai mungkin, termasuk bersiap menghadapi perubahan atmosfer.”
Hanya Bisa Berlatih
Masalahnya, variabel eksternal yang dibicarakan Lampard itu tidak benar-benar bisa dikontrol. Satu-satunya yang bisa dikontrol skuadnya adalah persiapan sebaik mungkin, baik fisik maupun mental.
“Kami sudah berdiskusi tentang masalah ini dengan para pemain. Jelas situasinya bakal berbeda bagi semua. Mungkin kecepatan pertandingan bakal berubah, mungkin irama pertandingan bakal berubah,” lanjut Lampard.
“Kami sudah melihatnya sedikit di Jerman [Bundesliga] dan kami harus siap beradaptasi dengan itu. Sekarang yang benar-benar bisa kami lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin.”
“Tugas itu [persiapan fisik] pun berat karena dalam jangka pendek, biasanya kami melewati pramusim yang lebih panjang,” tandasnya.