info main bola – Jurgen Klopp akhirnya bicara soal impian terbesarnya dengan menangani Liverpool. Tidak hanya trofi, Klopp ingin timnya memiliki identitas kuat yang bakal dikenal sampai bertahun-tahun.
Pekerjaan Klopp memang butuh waktu. Dia membentuk Liverpool perlahan-lahan, tidak terburu-buru. Untungnya, fans Liverpool pun mau bersabar menunggu usaha Klopp.
Hasil kerja keras empat tahun baru terlihat dua musim terakhir. Musim 2018/19 lalu Liverpool sangat kuat, nyaris juara Premier League dan sukses membungkus trofi Liga Champions.
Musim 2019/20 ini pun mereka juga sangat kuat, hanya butuh dua kemenangan lagi untuk menjuarai Premier League — hanya perlu menunggu kelanjutan liga usai pandemi virus corona.
Identitas Liverpool
Jurgen Klopp tiba di Liverpool pada tahun 2015 dan butuh empat tahun baginya untuk mempersembahkan trofi pertama. Empat tahun itu memang terkesan lama, tapi memang sejak awal Klopp ingin membentuk identitas tim terlebih dahulu.
Sekarang Liverpool sudah punya identitas itu. Mereka menyuguhkan gaya bermain agresif-ofensif dan bisa membuat barisan pertahanan lawan kelimpungan.
“Kami punya beberapa aturan jelas tentang bagaimana kami ingin bermain, bagaimana kami ingin bertahan, di mana kami mau bertahan, ke arah mana kami mau mengalirkan umpan,” ujar Klopp.
“Bukan berarti kami punya buku tentang itu dan memberikannya untuk dibaca lalu Anda bisa paham. Ada beberapa hal penting, tentang seberapa hidup permainan kami? Seberapa positif? Seberapa berani? Itu sangat penting untuk semua pemain.”
Langsung Dikenali
Intinya, Klopp ingin timnya memegang nilai-nilai permainan yang kuat. Identitas mereka harus jelas, bahkan untuk tim-tim muda di bawah tim senior.
Suatu hari nanti, Klopp berharap orang awam bisa mengenali Liverpool hanya lewat permainan tim, bukan karena kostum atau identitas lainnya.
“Gaya bermain kami sebenarnya tidak terlalu intens, hanya sangat spesifik. Mungkin di usia 17, 18, 19, 20, Anda jelas sudah cukup dewasa untuk mulai mengenalnya,” imbuh Klopp.
“Impian saya adalah bahwa kami bisa bermain dengan kostum bebas, tapi jika Anda melihat permainan kami Anda akan berkata: ‘Oh, itu Liverpool.”
“Identitas kami harus sangat jelas yang bisa membuat semua orang berkata: ‘Oh, itu Liverpool’. Itulah yang sedang kami coba lakukan,” pungkasnya.