info main bola – Weston McKennie menceritakan pengalamannya pertama kali bertemu bintang Juventus, Cristiano Ronaldo. Ia mengatakan kalau pemain asal Portugal tersebut memiliki nama panggilan khusus untuknya.
McKennie menjadi pemain Juventus setelah direkrut dengan status pinjaman dari klub Bundesliga, Schalke 04 seharga 4,5 juta euro. Namun, Bianconeri diwajibkan mempermanenkan statusnya jika situasi tertentu dipenuhi.
Situasi tersebut meliputi jumlah penampilan. Jika McKennie mampu memainkan 60 persen laga yang harus dilakoni, maka Bianconeri harus menebusnya secara permanen dengan nilai 18,5 juta pounds di akhir musim.
Dan sejauh ini, penampilan McKennie bisa dikatakan cukup memuaskan. Gelandang berkebangsaan Amerika Serikat itu telah bermain dalam dua pertandingan Juventus sejauh ini, salah satunya adalah kala menghadapi AS Roma.
Julukan McKennie dari Ronaldo
Dalam sebuah kesempatan, McKennie menceritakan awal mula ketika dirinya bergabung dengan sesi latihan Juventus untuk pertama kalinya. Pada saat itu, ia bertatap muka dengan Cristiano Ronaldo.
“Saya masih ingat pertama kali bertemu dengannya, saya berjalan di sebuah lorong dan saya merasa, wow, tenang… tenang,” buka McKennie kepada ESPN FC.
McKennie kemudian menceritakan apa yang ia lihat dari peraih lima trofi Ballon d’Or tersebut. Bahkan, ia mendapat panggilan khusus darinya.
“Dia adalah orang yang sangat tulus, berbicara langsung pada intinya, dia ingin menang, dia memiliki mentalitas yang hebat dan kami kerap bercanda bersama. Dia memanggil saya Texas Boy,” lanjutnya.
Bisa Sombong dan Angkuh, Tapi…
Ronaldo adalah pemain dengan CV yang sangat gemilang. Dengan kondisi seperti itu, menjadi sombong dan angkuh adalah hal yang wajar. Namun Ronaldo tidak mengambil langkah itu, begitu kesaksian McKennie.
“Untuk seorang pemain dengan segala pencapaian dalam karirnya, dia bisa saja menjadi sombong dan angkuh. Tapi dia sangat terbuka, hangat, dan membawa semua pemain ke dalam permainan tanpa peduli usia anda,” tambahnya.
McKennie juga mengingat momen-momen latihan di bawah asuhan Andrea Pirlo. Ia mengatakan kalau mantan penggawa Juventus dan AC Milan tersebut kerap ikut dalam sesi latihan pertandingan dan mengaku kesulitan merebut bola darinya.
“Terkadang dia bermain bersama kami dan dia sangat elegan serta acuh tak acuh, namun di saat bersamaan anda tidak bisa mengambil bola darinya dan dia bermain dekat dengan lini belakang, jadi memilikinya sebagai pelatih rasanya keren,” pungkasnya.
