info main bola – Pelatih Chelsea, Frank Lampard, nampak sumringah setelah Kai Havertz datang. Ia bahkan telah mempersiapkan peran buat gelandang berdarah Jerman tersebut.
Chelsea merampungkan proses transfer Havertz dari Bayer Leverkusen pada pekan lalu. Biaya yang harus dikeluarkan oleh the Blues tidaklah sedikit, yakni sebesar 71 juta pounds. Sang pemain kemudian diikat kontrak berdurasi lima tahun.
Wajar kalau Havertz dihargai demikian. Penampilannya bersama Bayer Leverkusen bisa dikatakan impresif, di mana dirinya berhasil mengantongi 36 gol dan 25 assist dari 118 penampilan di klub tersebut.
Nilai transfer ini membuat Havertz jadi rekrutan termahal kedua dalam sejarah Chelsea. Yang pertama masih dipegang oleh sang penjaga gawang, Kepa Arrizabalaga.
Lampard Pantau Havertz Sejak Lama
Setelah cukup lama, Lampard akhirnya berbicara soal Havertz di situs resmi klub. Ia mengakui kalau dirinya telah menyadari kualitas pemain berusia 21 tahun tersebut sejak lama.
“Dia adalah pemain yang saya kenal sejak lama dan sebagai sesama gelandang, saya telah memberi perhatian khusus buat pemain dengan tipe seperti itu sejak lama,” ungkap Lampard.
“Saya menyadari talentanya dalam dalam hubungannya dengan klub, kami tahu bagaimana kami ingin maju dan mencoba membenahi area yang tepat, dan pemain yang bakalan berada di sini harapannya bisa berkembang dan menjadi lebih dewasa,” lanjutnya.
Soal Peran Havertz
Banyak yang membandingkan Lampard dengan Havertz. Namun Lampard sendiri merasa dirinya punya karakteristik berbeda dengan sang pemain. Dari situlah, ia jadi memiliki rancangan peran khusus buat dirinya.
“Kai mungkin bisa bermain di area lebih depat dari saya dulu. Saya senang muncul dari dalam sebagai seorang gelandang, dan kebanyakan permainan apik Kai dalam beberapa musim terakhir lebih ke peran No.10,” tambahnya.
“Jadi saya rasa ada perbedaan dalam permainan serta gaya kami. Namun dari segi apa yang bisa kami berikan kepada tim, cukup mirip dalam hal produktivitas gol dan assist.”
Lampard pun nampaknya telah mengadaptasikan strateginya guna mengakomodir kehadiran Havertz. Ia menanggalkan formasi 4-4-2 yang kerap digunakan pada musim lalu jadi 4-2-3-1, seperti di laga uji coba kontra Brighton belum lama ini.