info main bola – Josep Guardiola menjelaskan pilihan taktiknya ketika Manchester City dikalahkan Lyon (1-3) pada duel satu leg perempat final Liga Champions 2019/20, Minggu (16/7/2020) dini hari WIB.
Man City merupakan salah satu favorit juara Liga Champions musim ini, khususnya setelah mereka menyingkirkan Real Madrid di 16 besar. Namun, tidak ada yang menduga Man City justru kesulitan mencetak gol ke gawang Lyon.
Atas kekalahan ini, pilihan taktik Guardiola pun dikecam setelah pertandingan. Dia menurunkan formasi 3-1-4-2 untuk melawan Lyon, bukan formasi yang biasa dipakai Man City.
Raheem Sterling berduet dengan Gabriel Jesus di depan. Sedangkan, trio Fernandinho, Eric Garcia, dan Aymeric Laporte dimainkan di lini belakang. Tidak ada David Silva, tidak ada Bernardo Silva, Phil Foden, bahkan Riyad Mahrez.
Apa alasan Guardiola? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Menutupi kelemahan
Mengubah taktik jadi formasi tiga bek dalam laga sepenting perempat final Liga Champions jelas patut dipertanyakan, apalagi ketika timnya kalah. Namun, Guardiola sendiri merasa tidak ada yang salah dengan pilihannya.
“Tidak, yang kami coba lakukan adalah menutupi titik lemah kami jika dibandingkan dengan titik kuat lawan, seperti bagaimana pergerakan impresif mereka dalam duel dua lawan dua,” ungkap Guardiola kepada BT Sport.
“Setelah [kesulitan] 15-20 menit pertama, segalanya berjalan baik. Kami mungkin kesulitan menemukan celah untuk menyerang, tapi dalam formasi yang sama kami bermain baik pada 10-15 menit akhir.”
“Kami menciptakan banyak peluang, mencetak gol luar biasa, tapi sayangnya melewatkan peluang lainnya,” imbuhnya.
Harus sempurna
Guardiola mengakui timnya membuat kesalahan-kesalahan pada pertandingan tersebut, dan harus membayar mahal untuk itu. Dia tahu betul betapa kejamnya Liga Champions, kali ini Man City kembali gagal melewati rintangan tersebut.
“Dalam situasi ini (tertinggal 1-2), Anda harus bisa mencetak gol dan memaksakan laga sampai babak tambahan. Namun, kami justru kebobolan gol ketiga,” sambung Guardiola.
“Di kompetisi ini, Anda harus sempurna. Kami lebih banyak menciptakan peluang, lebih banyak tembakan, tapi sayangnya kami tersingkir lagi,” tutupnya.