Info Main Bola – AC Milan tampil nyaman kala membantai Bologna 5-1 di pekan ke-34 Liga Italia. Sementara itu, tim tamu cuma bisa tertunduk malu menerima kekalahan.
Di San Siro, Minggu (19/7/2020) dini hari WIB, Milan benar-benar perkasa. Laga berjalan nyaris satu arah. Hal itu tergambarkan lewat jumlah tembakan yang dilepaskan masing-masing tim.
Milan melepaskan 13 shot on goal, sementara Bologna cuma punya 3. Wajar saja bila skor pun menjadi timpang. Gol-gol Milan lewat Alexis Saelemaekers (10′), Hakan Calhanoglu (24′), Ismael Bennacer (49′), Ante Rebic (57′), dan Davide Calabria (90+1′) cuma bisa dibalas sekali oleh Takehiro Tomiyasu (44′).
Hasil ini membuat Rossoneri belum terkalahkan di 8 laga beruntun sejak Serie A dilanjutkan lagi, dengan rincian 6 kali menang dan 2 kali imbang.
“Kami betul-betul menikmati penampilan kami sendiri, itulah yang bisa dilihat selama latihan, selama pertandingan, dan kapanpun kami menghabiskan waktu bersama,” kata allenatore Milan, Stefano Pioli selepas laga kepada DAZN.
“Bologna tim yang tangguh, jadi performa kami hari ini menunjukkan kami percaya dengan apa yang kami kerjakan. Kami belum mencapai target, jadi kami harus terus fokus dan melanjutkan tugas kami.”
“Kami berlatih dengan baik selama lockdown, usaha para pemain luar biasa, tapi mentalitaslah yang membuat perbedaan. Kami lebih menyatu sekarang, percaya dengan yang kami kerjakan, dan itulah yang membuat situasinya semakin baik.”
“Kami dulu kesusahan mengalahkan tim yang posisinya di atas kami, tapi sekarang kami sudah menaklukkan Lazio dan Juventus, dan itu merupakan sinyal kami naik level,” tegas Pioli.
Ekspresi berbeda ditunjukkan pelatih Bologna, Sinisa Mihajlovic. Ia hanya bisa meminta maaf atas hasil buruk timnya.
“Sangat mudah mengomentari laga tadi. Saat kalah 1-5, kami sebaiknya diam, meminta maaf kepada fans, kepada klub, terima kritik yang datang dan merasa malu atas hasil tersebut. Jika para pemain saya memiliki harga diri, mereka akan melakukan hal yang sama,” kata Mihajlovic.
“Tadi itu bukan pertandingan. Itu berjalan satu arah. Kami harus memutuskan, apakah musim depan menargetkan diri lolos ke kompetisi Eropa atau hanya sekedar main aman berada di papan tengah. Jika ingin yang pertama, maka harus ada perubahan. Itu sudah terbukti setelah kekalahan ini,” jelas pelatih asal Serbia itu.