info main bola – Liverpool dinobatkan sebagai juara Premier League pada musim ini. Selisih 23 poin dengan rivalnya, Manchester City, membuat mereka tak bisa terkejar lagi meski musim 2019/20 masih menyisakan banyak pertandingan.
Jurgen Klopp tidak bisa lepas dari kesuksesan tersebut. Dengan racikan strateginya, ia mampu membawa the Reds meraih 28 kemenangan dari 31 pertandingan yang telah dilakoni pada musim ini.
Semuanya menjadi lebih positif sejak pelatih asal Jerman itu menduduki jabatan pelatih the Reds pada tahun 2015 silam. Serangkaian prestasi telah ia persembahkan, walau hanya ada dua trofi yang berhasil Liverpool dapatkan.
Ya, selain Premier League di musim ini, Liverpool juga meraih gelar juara Liga Champions tahun 2019 lalu. Mereka berhasil mengalahkan Tottenham di laga final dengan skor yang meyakinkan, 2-0.
Bejalar dari Film Dokumenter All Black
Klopp berhasil mengubah wajah Liverpool secara drastis. Seperti yang diketahui, mereka mengalami masa-masa buruk kala masih diasuh oleh Brendan Rodgers sebelum Klopp tiba di Anfield.
Liverpool jadi punya daya tarung yang tinggi. Soal ini, Klopp mengakui bahwa dirinya menerapkan apa yang ia saksikan dari film dokumenter tentang tim rugby Selandia Baru.
“Selama anda mengenakan seragam ini, kurang dari 100 persen tidak akan pernah diperbolehkan. Itu bukan kalimat dari saya. Saya menyimpannya dari film dokumenter All Black,” ucap Klopp dikutip dari Goal International.
“Dan begitulah untuk setiap pemain Liverpool beserta saya. Begitulah cara kami untuk mencoba hidup,” lanjut mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut.
Tim Rugby dengan Presentase Kemenangan yang Gemilang
Sudah cukup lama sejak Klopp menyaksikan film dokumenter yang mengisahkan perjuangan tim rugby Selandia Baru untuk menjadi terbaik di dunia itu. Di mana tim tersebut berisikan pemain-pemain non-profesional yang memiliki pekerjaan lain di luar lapangan.
“Pada waktu itu, All Black menjadi tim rugby terbaik di dunia dengan presentase kemenangan lebih dari 70 persen. Raihan itu sungguh mengesankan,” cerita Klopp.
“Mereka bekerja sebagai tukang daging, tukang bangunan, dan semacamnya, dan mereka berbicara soal masa lalunya serta makna bermain untuk tim ini.”
Klopp menyaksikan dokumenter tersebut saat masih menukangi klub Jerman, Mainz. Sebelum Mainz berhasil mendapatkan tiket promosi ke Bundesliga di tahun 2004 – pertama kalinya dalam sejarah klub.
“Saya tidak tahu seberapa besar pengaruh film itu, namun jika anda bertanya kepada pemain saat itu, mereka sangat menyukainya. Kami adalah tim yang tidak diminati orang, tetapi kami sangat tertarik kepada diri sendiri,” tutupnya.