info main bola – Performa Manchester United musim ini seolah-olah terbagi menjadi dua: Buruk di lini depan dan sulit mencetak gol, tangguh di lini belakang dan kerap meraih clean sheets.
Teranyar, MU bermain imbang 0-0 dengan Watford akhir pekan lalu. Hasil imbang ini mengecewakan, rasanya seperti dua poin hilang. Namun, David De Gea menorehkan catatan istimewa.
Kiper Spanyol itu membungkus clean sheet nomor 129 dalam kariernya di MU. Dia melampaui rekor Peter Schmeichel dan naik ke peringkat ke-10 daftar pencetak clean sheets terbanyak sepanjang masa.
Musim ini De Gea sudah berulang kali menyelamatkan MU. Dia membuat total 98 penyelamatan untuk menjaga harapan tim mengamankan empat besar.
Tantangan De Gea
Minggu (6/3/2022) mendatang MU akan menyambangi Man City dalam duel lanjutan Premier League. Laga ini bakal jadi tantangan tersendiri bagi De Gea.
Dia bakal bersaing secara langsung dengan Ederson Moraes, kiper dengan karakteristik yang bertolak belakang dengan De Gea. Karakteristik Ederson dianggap lebh cocok untuk masa depan sepak bola.
De Gea punya kelemahan yang sudah diketahui publik. Akurasi umpannya tidak begitu bagus, dia sering membuat kesalahan operan. Umpan-umpan pendek De Gea juga terlalu lambat, merusak momentum tim.
Selain itu, De Gea juga tidak terlalu suka meninggakan wilayahnya. Dia mengharapkan kerja keras barisan bek MU untuk mengatasi situasi di depan kotak penalti.
Ederson berbeda
Ederson jauh berbeda dengan De Gea. Dia adalah definisi kiper modern yang lebih aktif bermain bersama tim, lebih banyak umpan-umpan pendek di area belakang.
Gaya main Ederson memang berisiko. Ketika membuat kesalahan, biasanya konsekuensi kebobolan dan dia akan dikecam keras.
Karena itu, gaya main Ederson dianggap bertolak belakang dengan De Gea yang relatif bermain aman. Biasanya, barisan bek MU lebih sering disalahkan dari De Gea.
Masalahnya, gaya main sepak bola modern ini lebih menguntungkan untuk tipe kiper seperti Ederson. Jadi, apakah De Gea bukan lagi masa depan MU?