info main bola Bos Korea Selatan Diusir Wasit, Sergio Costa: Wasit Gak Adil!

info main bola – Korea Selatan harus menerima kekalahan dramatis dari Ghana pada Piala Dunia 2022 pada Senin (28/11/2022) malam. Di balik kekalahan tersebut, Paulo Bento sebagai pelatih Korea Selatan diusir wasit di injury time babak kedua akibat melakukan protes berlebihan.

Pelatih berusia 53 tahun tersebut melayangkan protes karena wasit meniup peluit panjang ketika Korea Selatan masih memiliki kesempatan mencetak gol. kala itu wasit Anthony Taylor mengakhiri laga saat Korea Selatan mendapatkan sepak pojok terakhir.

Menurut asisten pelatih Korea Selatan Sergio Costa, apa yang dilakukan wasit sangat tidak adil bagi timnya. Dengan peluit panjang sebelum Korea Selatan melakukan sepak pojok, membuat wakil Asia itu harus kalah dramatis dari Ghana dengan skor 3-2.

“Kami (Korea Selatan) memiliki kesempatan untuk melakukan tendangan sudut, wasit mengambil kesempatan itu dari kami,” ucap asisten pelatih Sergio Costa tentang keputusan Anthony Taylor dikutip dari BBC.

Keputusan Anthony Taylor menghentikan laga sebelum sepak pojok bagi Korea Selatan menimbulkan reaksi dari sang pelatih, Paulo Bento. Reaksi tersebut akhirnya berujung bagi kartu merah bagi Bento.

Namun asisten pelatih Bento, Sergio Costa merasa bahwa rekannya tidak layak mendapatkan kartu merah. Costa merasa bahwa Bento tidak mengatakan sesuatu yang tidak pantas kepada wasit Inggris tersebut.

“Paulo (Bento) bereaksi, saya berada di dekatnya dan dia tidak mengatakan sesuatu yang tidak pantas kepada wasit. Itu adalah reaksi dari seseorang yang merasakan kurangnya keadilan di akhir pertandingan,” ujar Costa.

Costa juga berpendapat bahwa reaksi yang dikeluarkan Paulo Bento sangat normal dilakukan oleh pelatih. Terlebih lagi jika timnya mendapatkan ketidakadilan di lapangan akibat keputusan wasit yang memimpin jalannya laga.

“Ini adalah reaksi normal dari seseorang yang melakukan segalanya untuk menang. Kami merasa sedih dan kami bisa merasakan kurangnya keadilan. Kami memberikan jiwa kami di lapangan,” tambah Costa.