info main bola – Barcelona dikenal sebagai salah satu tim terbaik di dunia, utamanya dalam kurun waktu satu decade terakhir. Sebab, setiap musimnya, tim berjuluk Blaugrana itu selali berhasil meraih gelar juara.
Kendati demikian, di musim kompetisi 2019-2020, Barca justru belum sekalipun meraih trofi juara. Di ajang ajang Copa del Rey, mereka disingkirkan oleh Atheltic Bilbao pada babak perempatfinal dengan skor 0-1.
Sementara itu, dalam gelaran Piala Super Spanyol, Blaugrana dibuat tersisih oleh Atletico Madrid. Sedangkan dalam perburuan gelar juara Liga Spanyol, Lionel Messi dan kawan-kawan disalip oleh Real Madrid.
Melihat situasi ini, mantan penggawa Barca, Albert Ferrer, mencoba maklum. Menurutnya, Blaugrana sedang berada dalam masa transisi setelah selama satu dekade lebih selalu berada di puncak tertinggi.
Ferrer sadar bahwa saat ini Barca tidak lagi diperkuat oleh sosok-sosok hebat seperti Andres Iniesta, Xavi Hernandez, maupun Dani Alves. Terlebih lagi, pemain-pemain seperti Luis Suarez, Gerard Pique, dan Sergio Busquets pun sudah mulai menua.
Maka dari itu, ia tak heran jika pada akhirnya Barca kesulitan untuk bisa meraih gelar juara. Sebab, para pemain muda Blaugrana juga memerlukan waktu untuk meningkatkan kualitas mereka melalui pengalaman bertanding.
“Barcelona tidak bisa memenangkan segalanya. Mereka telah memenangkan delapan dari 12 trofi terakhir. Para pemain penting telah meninggalkan klub, jadi butuh waktu untuk beradaptasi,” jelas Ferrer, mengutip dari Four Four Two, Selasa (4/8/2020).
“Saya pikir apa yang mereka coba lakukan adalah cara yang benar. Mereka mencoba untuk melakukan transisi dan membawa beberapa pemain baru, dan membawa beberapa pemain muda dari akademi,” lanjutnya.
“Sulit untuk menemukan pemain muda (berbakat) seperti ketika Anda mendapatkannya di level Leo dan Busquets. Akan tetapi, memang benar bahwa pemain baru perlu masuk dan meningkatkan tempo dan level,” tutur pria 50 tahun tersebut.
“Mereka juga mungkin perlu bereksperimen dengan formasi. Ya, 4-3-3 adalah filosofi Barcelona, tetapi saya pikir mereka harus lebih terbuka untuk mencoba hal-hal yang berbeda dalam filosofi. Itu kuncinya,” pungkas Ferrer.