Info Main Bola – Fanatisme dalam sepak bola tak jarang membutakan mata suporter. Lewat media sosial, fans kerap melampiaskan kekecewaan dengan menyerang pemain menggunakan kata-kata bernada rasisme.
Pemain Tottenham Hotspur asal Korea Selatan, Son Heung-min, baru-baru ini jadi korban. Setelah timnya bentrok Manchester United di pekan ke-31 Liga Inggris 2020-2021, Son jadi target pelecehan oleh oknum suporter lewat saluran media sosial Twitter.
Tak cuma Son, pemain Tottenham lain asal Kolombia, Davinson Sanchez, mendapat pesan bernada rasisme. Pihak klub sampai membuat pernyataan tegas mengecam aksi tersebut— kemudian mengancam akan memboikot media sosial jika rasisme masih saja muncul.
“Hari pertandingan lain dan pelecehan rasial yang lebih menjijikkan yang diderita oleh salah satu pemain kami,” demikian pernyataan Tottenham Hotspur. info main bola
Kapten Liverpool, Jordan Henderson, ikut jengkel dengan situasi tersebut. Jelang leg kedua babak perempat final Liga Champions antara timnya melawan Real Madrid, Kamis (15/4/2021) dini hari WIB, Henderson membuat postingan begini:
“Saya muak lihat orang yang saya kenal maupun tidak saya kenal berpura-pura tahan dengan pelecehan yang membuat perut saya sakit. Itu (pelecehan dan rasisme) harus dihentikan! Siapa pun yang memiliki sedikit kesopanan harus memainkan peran mereka dalam menghentikannya.” tulis Henderson.
Tidak ketinggalan, manajer West Bromwich Albion Sam Allardyce ikut berkomentar. Menurut pelatih berjuluk Big Sam, semua klub seharusnya memboikot media sosial karena hanya dengan begitu mata publik bisa terbuka.
“Saya ingin semua klub sepak bola di seluruh papan (liga) melakukannya bersama-sama,” kata Big Sam.
Sekadar informasi, awal pekan ini klub Skotlandia Rangers dan tim dari Divisi Championship Swansea dan Birmingham mengumumkan bahwa mereka akan memboikot media sosial selama seminggu untuk memerangi praktik rasisme dan pelecehan yang menyasar para pemain.