INFOMAINBOLA – Pada tahun 2012, Paul Pogba memilih angkat kaki dari Manchester United demi memenuhi pinangan Juventus. Hanya untuk kembali lagi ke Old Trafford empat musim setelahnya.
Saat itu Pogba pergi dengan status bebas transfer berhubung kontraknya berakhir. Atau lebih tepatnya, Juventus harus membayar uang sebesar 300 ribu pounds sebagai biaya pengembangan kepada Manchester United.
Mungkin, ada baiknya Pogba memilih untuk bertahan pada saat itu. Toh ujung-ujungnya juga dia memutuskan untuk kembali. Manchester United bahkan harus mengeluarkan uang berjumlah besar untuk memulangkannya.
Banyak yang beranggapan bahwa motif kepindahan Pogba sebenarnya adalah uang, berhubung di belakangnya ada sosok Mino Raiola. Tapi pemain asal Prancis itu bilang bahwa uang bukan alasannya meninggalkan Old Trafford.
Pogba Patah Hati
Saat berhasil menembus skuat inti Manchester United, Pogba masih sangat muda. Namun ia tak kunjung diberi kesempatan bermain oleh sang pelatih pada saat itu, Sir Alex Ferguson.
Itulah yang menjadi alasan Pogba pergi. Pada tahun 2011, ia tetap tidak dilirik oleh Ferguson kendati Manchester United sedang tidak memiliki gelandang tersedia.
“Saat saya memiliki, seperti yang telah saya katakan, kesempatan untuk bermain atau masuk [sebagai pengganti] dalam laga melawan Blackburn, di situlah saya merasa patah hati,” ujar Pogba kepada UTD Podcast.
“Tidak ada gelandang – banyak yang cedera, [Paul] Scholes tidak ada di sana, saya pikir dia sudah pensiun dan kejadiannya sebelum dia kembali,” lanjutnya.
“Rafael dimainkan di tengah bersama Ji-sung Park dan saya tidak bermain di laga ini. Kami kalah. Saya ada di bangku cadangan melakukan pemanasan dan berpikir bahwa saya akan dimainkan dan itu adalah kesempatan yang besar buat saya. Ternyata tidak,” tambahnya.
Keputusan yang Berat
Pogba benar-benar patah hati pada saat itu. Ia lantas mencurahkan kekesalannya kepada sesama pemain Prancis sekaligus seniornya di Manchester United, Patrice Evra.
Sebenarnya, Pogba juga merasa berat untuk bergabung dengan Juventus. Apalagi saat itu ia tak diproyeksikan sebagai pemain inti dan masih berusia muda. Namun tidak ada pilihan lain, ia harus meninggalkan MU.
“Berat karena harus pergi ke klub lain di mana saya sudah pasti bukan salah satu starting XI namun juga harus datang sebagai pemain muda. Muda, bertalenta, anda harus membuktikan diri lagi.”
“Saya pergi dan itu menjadi sebuah tantangan besar bagi saya. Saya berkata: ‘Lanjutkan, tidak masalah. Saya ingin membuktikan ahwa saya sudah siap untuk bermain bagi sebuah tim,” pungkasnya.