infomainbola.com – Kekalahan dari Real Mallorca menjadi pertanda bahwa Zinedine Zidane perlu menuntaskan banyak pekerjaan rumah di skuat Real Madrid.
Madrid bertandang ke markas Mallorca pada pekan kesembilan La Liga 2019-20, Minggu (20/10/2019) dini hari WIB. Saat itu Los Blancos tumbang dengan skor 1-0.
Mereka tumbang berkat gol Lago Junior. Selain itu Madrid juga kehilangan satu pemain karena Alvaro Odriozola dikartu merah wasit pada pertengahan babak kedua.
Setelah melawan Mallorca, Madrid harus bertanding melawan Galatasaray di pentas Liga Champions. Laga itu akan dihelat di Turk Telekom Arena di Turki.
Zidane pun harus segera membenahi pasukannya jika tak ingin meraih hasil negatif lagi di markas Galatasaray maupun di laga-laga berikutnya. Dilansir dari AS, ini tujuh hal yang harus dibenahi oleh pelatih asal Prancis itu di skuat Los Blancos.
Sumber Gol
Madrid gagal mencapai target lagi alias tak bisa menjaringkan gol di Mallorca. Itu adalah ketiga kalinya dari 11 pertandingan LaLiga di mana mereka gagal mencetak gol.
Ini sangat kontras saat Madrid masih diperkuat sang superstar, Cristiano Cristiano. Madrid saat itu mampu mencetak gol dalam 73 pertandingan berturut-turut.
Saat ini mereka mencetak 18 gol saja dalam 11 pertandingan di liga dengan rata-rata 1,6 gol per pertandingan. Itu turun dari rata-rata tahun lalu yang mencapai 1,8 gol per laga.
Cedera Pemain
Pelatih yang menangani kebugaran pemain alias fitness coach mereka musim lalu yakni Antonio Pintus telah pindah ke Inter Milan. Sekarang mereka memakai jasa Gregory Dupont.
Namun saat ini Madrid masih mengalami masalah dengan banyaknya pemain yang mengalami cedera otot. Dari 20 pemain yang tumbang saat ini, 75 persen di antaranya gara-gara masalah otot itu.
Solo Benzema
Saat ini Karim Benzema jadi penyerang utama Madrid. Pemain asal Prancis ini pun tak tampil mengecewakan.
Sejauh ini ia telah mengemas enam gol dalam 882 menit pertandingan. Itu artinya satu gol setiap 147 menit.
Sayangnya pemain lainnya melempem. Gareth Bale saat ini masih menyumbangkan dua gol. Jumlah itu sama dengan yang dikoleksi oleh Casemiro, yang notabene gelandang bertahan.
Madrid memang sudah mendatangkan Luka Jovic. Namun striker berharga 60 juta euro itu sama sekali belum menunjukkan tajinya. Sementara itu Eden Hazard saat ini masih menyumbangkan satu gol.
Stok Gelandang Tipis
Madrid saat ini punya enam gelandang. Namun Isco dan James Rodriguez adalah tipe gelandang ofensif.
Sementara itu Luka Modric sudah berusia 34 tahun. Ia tak mungkin bisa terus menerus bermain dan butuh istirahat.
Sementara itu Federico Valverde, James dan Casemiro kadang harus berpergian jauh saat jeda internasional. Toni Kroos memang tersedia, tapi tentu ia juga butuh istirahat pada satu titik.
Zidane kabarnya masih terus berusaha untuk mengatasi masalah ini. Caranya dengan berusaha meminta klub mendatangkan Paul Pogba dari Manchester United.
Keberuntungan Courtois
Gol Mallorca adalah upaya yang baik dari Lago Junior. Gol itu jelas bukan kesalahan yang bisa ditimpakan kepada Courtois.
Akan tetapi mantan stopper Chelsea itu jelas tidak memiliki sedikit keberuntungan di bawah mistar gawang. Keberuntungan itulah yang dulunya tampak dimiliki Iker Casillas dan Keylor Navas.
Kiper Belgia ini telah kebobolan 12 gol dalam 9 pertandingan. Alhasil kemampuannya pun mulai sedikit diragukan para Madridista.
Menunggu Hazard
Winger asal Belgia ini jadi bintang pembelian Real Madrid pada musim panas kemarin. Ia dibeli dengan bandrol sekitar 100 juta euro dari Chelsea.
Hazard dibeli dengan harapan ia bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Cristiano Ronaldo. Sayangnya ia sedikit terhambat oleh cedera yang dialaminya sebelum kompetisi dimulai hingga ia harus absen di beberapa laga awal Los Blancos.
Ketika bisa bermain lagi, Hazard tampak jelas masih butuh beradaptasi di Spanyol. Namun ia sudah bisa mencetak satu gol dan satu assist di laga lawan Granada sebelumnya. Kini Zinedine Zidane harus menggenjot performa winger 28 tahun itu bisa tampil lebih baik lagi bagi Real Madrid.
Keraguan Zidane
Pelatih berusia 47 tahun itu tampil luar biasa ketika pertama kali dipercaya untuk menangani Real Madrid. Ia akhirnya berhasil membantu Los Blancos memenangi sembilan trofi juara.
Namun setelah dipercaya menangani Madrid untuk yang kedua kalinya, Zidane tak bisa menemukan sentuhan emasnya dahulu.
Setelah ia balik ke Bernabeu, Madrid hanya menang 10 kali dari 20 laga di La Liga sementara Santiago Solari sebelumnya memiliki rasio kemenangan mencapai 70 persen.
Bahkan ia tampaknya masih ragu memutuskan mana taktik yang terbaik untuk Real Madrid. Ia kerap mengganti skema timnya mulai dari 4-3-3, 4-4-2 hingga 4-2-3-1. Zinedine Zidane harus segera menemukan formula yang tepat bagi anak-anak asuhnya.