INFOMAINBOLA – Tersingkirnya Tottenham Hotspur dari Piala FA diwarnai cerita lain di luar lapangan. Gelandang Tottenham, Eric Dier, terlibat keributan dengan seorang fan.
Tottenham tersingkir di babak keempat Piala FA usai kalah adu penalti dari Norwich City, Kamis (5/3/2020) dini hari WIB. Dalam laga di Tottenham Hotspur Stadium itu, kedua tim berimbang 1-1 di waktu normal hingga laga dilanjutkan ke babak tambahan.
Tak juga ada gol tercipta di babak tambahan tersebut, sehingga pemenang ditentukan via adu penalti. Tiga penendang Tottenham yakni Erik Lamela, Troy Parrott, dan Gedson Fernandes gagal menceploskan bola ke dalam gawang, sehingga timnya kalah 2-3.
Nah, seusai pertandingan, rupanya ada kejadian di tribune stadion, ketika Eric Dier mendatangi seorang fan dan bersitegang. Fan tersebut kabarnya melontarkan hinaan dan cercaan ke gelandang 26 tahun itu.
Petugas keamanan sampai harus memisahkan mereka. Manajer Tottenham Jose Mourinho menyebut bahwa hinaan itu terdengar oleh keluarga Dier dan membuat saudaranya tak terima.
“Saya rasa Eric melakukan apa yang tak boleh dilakukan oleh para profesional, tapi akan dilakukan oleh kita semua. Saya ulangi, para pemain profesional tak bisa melakukannya,” katanya seperti dikutip BBC.
“Tapi saya ulangi bahwa saya bersama pemain ini dan memahaminya. Fans ada bersama tim sampai tendangan penalti terakhir yang kami lewatkan.”
“Orang ini menghina Eric. Keluarganya ada di sana, adiknya tak senang dengan situasi tersebut,” ungkap Mourinho.
Atas tindakan itu, bisa saja Dier dihukum klub. Tapi Mourinho menegaskan, bahwa kendati sang pemain salah, ia tak akan sepakat jika sampai ada hukuman.
Mourinho turut menjelaskan bahwa situasi itu terjadi di seksi tribune yang disediakan untuk penonton korporat. Sekaligus mengkritik jatah korporat itu alih-alih diberikan ke suporter sesungguhnya.
“Kalau klub melakukan itu, saya tak akan setuju. Tapi ya dia memang salah,” tandasnya.
“Orang-orang yang ada di posisi-posisi istimewa di lorong stadion ini, tentu saja beberapa adalah fan Tottenham. Tapi saya rasa banyak korporat, undangan, orang-orang dengan status tinggi di sana dan mungkin ini jadi tempat di stadion di mana saya terkadang ragu apakah mereka benar-benar fan Tottenham. Karena fan yang sesungguhnya adalah yang mendukung anak-anak sampai titik terakhir,” cetus Mourinho.