Infomainbola – Ada yang lebih buruk dari pemecatan: penghinaan total, diinjak-injak, dan dianggap remeh. Itulah yang diderita Ernesto Valverde, tepat ketika Josep Maria Bartomeu hilang kendali dan membuat jangka pendek yang didorong amarah.
Setelah apa yang terjadi di Anfield musim lalu, presiden Barcelona itu hanya berusaha memberikan jawaban bijaksana. Bartomeu cenderung pasif dan teledor, sengaja mengabaikan fakta tersebut.
Bartomeu tidak pernah benar-benar melindungi Valverde, justru kemurahan hati para pemain dan fans yang melindungi sang pelatih dari tudingan ‘boneka Barcelona’. Untuk itu, Valverde akhirnya bisa bertahan.
Sayangnya, situasi itu kian buruk hampir setahun kemudian, sampai akhirnya Valverde resmi dipecat Barcelona, Selasa (14/1/2020) dini hari WIB tadi, usai gagal total di Supercopa de Espana.
Menunjuk Quique Setien
Barca harus mendobrak tradisi untuk memecat Valverde, faktanya terakhir kali mereka memecat pelatih pada tahun 2003. Sebagai pengganti, Quique Setien dianggap solusi terbaik.
Sebelumnya, pihak klub seakan-akan sengaja membocorkan pertemuan mereka dengan Xavi Hernandez kepada publik. Juga usaha keras mendatangkan Ronald Koeman. Keduanya menolak, justru menghargai Valverde.
Situasi Valverde benar-benar menyedihkan. Artinya, dia mendengar rumor pemecatan itu dari media. Barca sengaja mengabaikannya untuk mencari pengganti, tanpa berbicara empat mata dahulu.
Mantan pelatih dan pemain Barcelona beramai-ramai membela Valverde. Pep Guardiola dan Luis Enrique menyampaikan simpati mereka, Andres Iniesta bahkan berani mengecam sikap klub.
Beban Valverde
Valverde memikul dua malam terburuk dalam sejarah teranyar Barcelona, yakni kekalahan di Roma dan Anfield. Namun, dia juga membawa sejumlah gelar juara dan meraih kejayaan di lapangan.
Sebagai contoh, Valverde punya kemampuan spesial untuk mengelola situasi sulit dengan ketenangan luar biasa. Dia mengatasi kepergian Neymar dengan tenang, bahkan ketika para petinggi Barcelona merasa berang.
Keputusan memecat Valverde menunjukkan bahwa klub mulai keluar jalur, mereka benar-benar bergantung pada figur masif Lionel Messi, yang hebat di lapangan, tapi berdampak buruk pada wilayah lain dalam klub.
Pemecatan Valverde mengundang simpati dan Bartomeu harusnya merasa bersalah. Proses pemecatan ini tidak lazim bagi pelatih yang telah mempersembahkan banyak gelar.