Soal Pertengkaran antara Luis Suarez dan Patrice Evra, Bagaimana Awal Mulanya?

Infomainbola – Kisah lama sedang kembali dibicarakan belakangan ini. Ya, pada suatu waktu, Luis Suarez yang memperkuat Liverpool terlibat pertengkaran dengan penggawa Manchester United, Patrice Evra.

Beberapa pekan lalu, Evra bercerita soal pertengkaran antara dirinya dengan Suarez. Pertengkara itu berdampak sampai ke luar lapangan, di mana dirinya mendapatkan banyak sekali ancaman pembunuhan.

“Manchester United menerima begitu banyak surat ancaman tentang saya. Orang-orang bilang: ‘Kami di penjara, kami penggemar Liverpool. Ketika kami keluar, kami akan membunuh Anda dan keluarga Anda’,” kata Patrice Evra kepada UTD podcast.

Sebenarnya, apa yang membuat keduanya bertengkar? Semua diawali oleh pertandingan Premier League musim 2011/12 yang mempertemukan Liverpool dan Manchester United di Anfield.

Duduk Perkara

Pertandingan yang digelar pada tanggal 15 Oktober 2011 itu berakhir dengan kedudukan imbang 1-1. Namun publik tidak berfokus pada hasil akhir tersebut.

Mereka lebih memilih drama yang terjadi antara Suarez dan Evra. Ya, keduanya saling cekcok di lapangan saat sedang menunggu sepak pojok dieksekusi. Evra kemudian melayangkan komplain kepada wasit.

Evra mengatakan kepada wasit bahwa Suarez telah mengejek dirinya dengan pernyataan berbau rasis. Masalah ini lantas dilimpahkan kepada federasi sepak bola Inggris, FA, yang langsung memberikan sanksi berat kepada Suarez.

Pemain yang sekarang memperkuat Barcelona itu dijatuhi hukuman larangan bermain selama delapan pertandingan. Tidak sampai di situ, Suarez juga dikenakan hukuman denda sebesar 40 ribu pounds.

Liverpool Mendukung dan Pengakuan Suarez

Liverpool jelas tidak terima dengan keputusan tersebut. Klub langsung memberikan pernyataan dukungan dan bakalan berusaha agar nama Suarez bersih seperti sedia kala.

“Semua yang kami dengar selama persidangan tidak mengubah pandangan kami bahwa Luis Suarez tak bersalah atas tuduhan yang diajukan kepadanya, dan kami akan memberikan dukungan apapun yang dibutuhkan Luis untuk membersikan namanya.” tulis pernyataan klub.

Tidak lama setelahnya, Suarez mengakui bahwa memanggil Evra dengan sebutan ‘negro’. Namun ia berdalih bahwa di negaranya, Uruguay, sebutan tersebut tidak bersifat diskriminatif, malah bernada kasih sayang.

Patrice Evra telah menerima bahwa Suarez bukan orang yang rasis. Kendati demikian, Suarez tetap menerima hukuman.

Liverpool Menarik Pengajuan Banding

Reaksi yang muncul dari insiden ini cukup beragam. Fans marah atas putusan FA dan gelombang protes juga terdengar di Uruguay. Kendati demikian, tidak sedikit publik yang memberikan dukungan atas keputusan FA.

Pada tanggal 21 Desember 2011, skuat Liverpool dan sang pelatih, Kenny Dalglish, mengenakan baju yang bertuliskan nama serta gambar Suarez jelang laga melawan Wigan. Itu adalah bentuk dukungan Liverpool terhadap Suarez.

Pihak klub sendiri sudah berniat mengajukan banding. Tapi, pada tanggal 3 Januari 2012, mereka membatalkan banding tersebut karena suatu alasan.

“Klub prihatin, namun, melanjutkan pertarungan melawan hukuman bisa membahayakan perjuangan melawan rasisme di dunia sepak bola, serta memberikan kerusakan yang lebih besar terhadap reputasi klub yang sudah rusak akibat permasalahan ini,” tutur klub.

Kontroversi Salaman Suarez-Evra

Laga kedua Suarez usai menjalani hukuman adalah partai tandang kontra Manchester United, tepatnya di tanggal 11 Februari 2012. Suarez memicu kontroversi karena menolak menjabat tangan Evra sebelum pertandingan dimulai.

Pada jeda babak pertama, Suarez menendang bola ke arah bangku Manchester United. Dan menurut kabar yang tersiar, Suarez terlibat pertengkaran dengan Evra di lorong saat masa jeda.

Setelah pertandingan berakhir, di mana Manchester United menang dengan skor 2-1, Evra melakukan ‘lap of honour’ di lapangan. Aksinya berakhir di hadapan Suarez yang tidak memberikan reaksi apapun.

Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, memberikan pernyataan tegas atas kelakuan Suarez di laga tersebut. Ia mengatakan bahwa Suarez telah membuat malu klubnya sendiri dan tidak pantas memperkuat Liverpool lagi.

“Suarez membuat malu Liverpool Football Club. Dia harusnya tidak dibiarkan bermain untuk Liverpool. Dia telah membuat keributan,” ujarnya saat ditanya jurnalis usai laga.

Kenny Dalglish sendiri masih mencoba membela. “Saya pikir anda telah kelewatan untuk menyalahkan Luis Suarez atas apa yang terjadi pada hari ini.” Namun, Liverpool sendiri justru kecewa dengan apa yang Suarez lakukan.

Dalam pernyataannya, klub berkata “Kami sangat kecewa Luis Suarez tidak menyalami Patrice Evra sebelum pertandingan. Sebelumnya sang pemain berkata akan melakukannya, namun ia memilih untuk tidak melakukannya.”

“Dia salah karena membohongi kami dan salah karena tidak menyalami Evra. Dia tidak hanya mengecewakan diri sendiri, tapi juga Kenny Dalglish, rekan setimnya serta klub. Sudah pasti jelas bahwa sikap Luis Suarez tidak bisa diterima,” tutup pernyataan tersebut.