INFOMAINBOLA – Raksasa Premier League, Arsenal dikabarkan gagal mencapai kesepakatan dengan para pemainnya terkait kemungkinan pemotongan gaji akibat wabah virus Corona.
Dunia olahraga, termasuk sepak bola menjadi salah satu dari sekian banyak bidang yang terkena imbas wabah yang kini telah berevolusi menjadi pandemi global ini.
Pandemi virus Corona berdampak sangat besar terhadap keuangan banyak klub, tak terkecuali Arsenal. Tak ada pertandingan berarti tak ada pemasukan bagi klub.
Arsenal Tak Mau Skema Furlough
Beberapa klub Premier League menemukan solusi dengan merumahkan karyawan mereka, dengan skema 80 persen gaji dibayarkan oleh pemerintah, sedangkan 20 persen sisanya tetap dibayar oleh klub.
Langkah ini diambil oleh beberapa klub seperti Tottenham dan Newcastle. Liverpool sempat akan menggunakan skema ini, tapi dibatalkan usai mendapat banyak kritik.
Tak mau dihujani kritik seperti Liverpool, Arsenal pun kabarnya tak memiliki niat untuk menggunakan skema yang dikenal dengan nama furlough ini.
Arsenal sejauh ini masih berkomitmen untuk membayar gaji para karyawan mereka hingga akhir April mendatang. Setelah itu, kebijakan ini akan ditinjau kembali.
Arsenal Mencari Jalan Keluar
Arsenal pun berusaha mencari jalan keluar lainnya guna menyelesaikan kewajiban mereka membayar gaji para pemain yang ditaksir bernilai total sekitar 230 juta poundsterling per tahun.
Dilansir The Telegraph, sejumlah opsi disodorkan manajemen Arsenal kepada para pemain. Salah satu opsi itu adalah gaji para pemain tak akan dipotong hanya jika mereka lolos ke Liga Champions musim depan.
Namun, para pemain Arsenal kabarnya menolak opsi tersebut. Hal ini bukanlah sebuah kejutan jika melihat posisi The Gunners di tabel klasemen, yakni peringkat sembilan.
Arsenal pun kini tengah berpikir keras untuk mencoba menemukan solusi lainnya dengan terus menggelar pembicaraan dengan para pemain.