Info Main Bola – Senegal dan Mesir bertemu di final Piala Afrika pada hari Minggu, mengadu dua bintang Liverpool satu sama lain. Siapa Yang Akan Menang?
Mohamed Salah ingin memimpin Afrika Utara meraih kemenangan kontinental kedelapan yang memperpanjang rekor, sementara rekan setimnya di The Reds Sadio Mane berharap bisa berperan dalam kemenangan Piala Bangsa pertama Senegal.
Teranga Lions telah kalah di kedua final yang mereka mainkan, pada 2002 dan 2019, sementara Mesir berusaha mengangkat trofi untuk pertama kalinya sejak 2010. Sementara sorotan akan jatuh pada dua bintang Liga Premier, kedua belah pihak memiliki jalur yang kontras ke final, yang akan dimainkan di ibukota Kamerun, Yaounde.
Dua penyerang, keduanya 29 dan dengan lebih dari 100 gol di papan atas Inggris, membantu Liverpool memenangkan Liga Champions pada 2018-19 dan kemudian mengakhiri penantian 30 tahun untuk gelar liga setahun kemudian.
Mesir dan Senegal telah bermain imbang untuk saling berhadapan pada bulan Maret dalam play-off dua leg untuk memperebutkan satu tempat di Piala Dunia di Qatar, tetapi gelar kontinental dipertaruhkan terlebih dahulu.
Mane telah mencetak tiga gol dan membuat dua assist dalam laju Senegal meskipun menderita gegar otak dalam pertandingan babak 16 besar dengan Cape Verde, sementara Salah memiliki dua gol dan satu assist. “Sangat menyenangkan bermain melawan Senegal sebagai tim dan juga melawan Sadio,” kata Salah. “Kami akan menjadi rival, tetapi setelah itu kami akan menjadi rekan satu tim lagi.”
Manajer klub mereka Jurgen Klopp mengatakan itu adalah “pencapaian besar” bagi kedua pemain untuk mencapai final. “Yang satu akan benar-benar bahagia setelahnya, dan yang satunya lagi kurang bahagia,” tambah pria Jerman itu.
“Sulit untuk mencapai sejauh itu dalam sebuah turnamen. Mereka adalah superstar dan tekanan di pundak mereka sangat besar. Mereka berdua memiliki peluang untuk mencapai sesuatu yang sangat besar.”
Mane adalah bagian dari tim yang dikalahkan 1-0 oleh Aljazair di final 2019, dan mengatakan pengalaman Senegal adalah “aset yang bagus”. “Ada banyak pemimpin di tim ini karena kami memiliki banyak pemain hebat dan banyak pemain dewasa,” katanya. “Semua orang memberikan kontribusi.”