INFOMAINBOLA – Manchester United menelan kekalahan dari Burnley dalam lanjutan Premier League 2019-2020, Kamis (23/1/2020) dini hari WIB. Hal itu membuat Ole Gunnar Solskjaer kembali mendapat sorotan tajam.
Bermain di Old Trafford, Setan Merah takluk dari tim tamu dengan skor 0-2. Dua gol Burnley dicetak Chris Wood pada menit ke-39 dan Jay Rodriguez 17 menit kemudian.
Kekalahan itu membuat Manchester United tetap berada di urutan kelima klasemen dengan raihan 34 poin. Namun posisi MU belum aman.
Marcus Rashford dkk. terancam turun jika Wolverhampton Wanderers mampu mencuri angka kala bersua Liverpool, Jumat (24/1/2020). Torehan tersebut kembali membuat fans MU geram.
Melalui media sosial mereka melontarkan kritikan kepada manajemen Manchester United dan Ole Gunnar Solskjaer. Tagar #OleOut pun kembali digaungkan di Twitter.
Pelatih asal Norwegia itu dianggap tak mampu membuat Manchester United menjadi klub yang diperhitungkan musim ini. Statistik Solskjaer sejak dipermanenkan Manchester United juga buruk.
Solskjaer hanya mempersembahkan 11 kemenangan dengan 12 kekalahan sejak menangani tim pada Maret 2019. Itu menjadi alasan masuk akal mengapa Ole Gunnar Solskjaer harus segera dipecat dan diganti pelatih yang lebih baik.
Selain alasan tersebut, setidaknya ada empat alasan masuk akal mengapa Manchester United sebaiknya segera memecat Ole Gunnar Solskjaer.
Tak Pandai Memanajemen Pemain
Ole Gunnar Solskjaer disebut gagal mengatur pemainnya, terutama para pemain terbaik. Paul Pogba misalnya.
Solskjaer dianggap gagal mengambil hati Paul Pogba. Itu sebabnya, Pogba tak lagi tampil cemerlang di Manchester United.
Sebaliknya, mantan pemain Juventus itu justru berkeras hengkang dari Old Trafford. Hal yang sama juga terjadi pada David De Gea ataupun Jesse Lingard.
Solskjaer disebut gagal memaksimalkan potensi pemain terbaik yang dimiliki Manchester United saat ini.
Statistik Buruk
Melansir dari OptaJoe, catatan Ole Gunnar Solskjaer di MU tak bisa dibilang baik. Sejak dipermanenkan manajemen pada Maret 2019, Solskjaer lebih banyak mendulang kekalahan ketimbang kemenangan.
Pelatih asal Norwegia itu meraih 11 kemenangan, 12 kekalahan,dan 9 imbang dalam 32 pertandingan yang telah dilalui. Padahal sebelum dipermanenkan, catatan Solskjaer bersama Setan Merah cukup baik.
Sejak Desember 2018, pelatih asal Norwegia itu berhasil meraih 10 kemenangan dan dua hasil imbang.
Performa Tidak Stabil
Bersama Ole Gunnar Solskjaer, performa Manchester United tidak stabil. MU sempat membuat kejutan dengan menahan imbang Liverpool pada laga Premier League pekan ke-9, meski kalah 2-0 pada pekan ke-23.
Kemudian menang atas Tottenham Hotspurs dengan skor 2-1. Namun dalam beberapa pertandingan, MU justru keok dari tim yang tak begitu diunggulkan. Terbaru, Setan Merah kalah 0-2 dari klub berperingkat 13, Burnley.
Melansir dari Express, gaya permainan MU di bawah Solskjaer bahkan lebih buruk daripada saat ditangani Jose Mourinho maupun Louis van Gaal. Catatan buruk itu berkaitan dengan skema Solskjaer yang disebut usang.
Jelang musim 2019-2020, Solskjaer kerap menerapkan skema dasar 4-2-3-1 peninggalan Jose Mourinho. Padahal sebelumnya, pelatih asal Norwegia ini memiliki formasi khas yakni 4-3-3.
Awalnya, formasi 4-2-3-1 yang diterapkan Solskjaer cukup berfungsi baik. MU berhasil menyapu bersih enam laga pramusim, termasuk mencundangi Tottenham Hotspur dan Inter Milan.
Sayang, Solskjaer kekurangan gelandang kreatif untuk menyokong formasi 4-3-2-1 besutannya. Janji mendatangkan gelandang berkelas di bursa transfer pun tak lekas terlaksana, ditambah dengan Paul Pogba yang tak kunjung pulih dari cedera.
Banyak Pelatih Hebat Menganggur
Massimiliano Allegri, Mauricio Pochettino atau Laurent Blanc tengah menganggur saat ini. Tiga pelatih hebat itu bisa jadi kandidat potensial untuk menggantikan Ole Gunnar Solskjaer.
Apalagi, sejumlah fans Manchester United mulai gerah dengan catatan buruk yang terus menerus dicatatkan Ole Gunnar Solksjer. Sejumlah fan juga menuduh Solskjaer terlalu patuh dengan petinggi MU, Ed Woordward.
Hal itu membuat Ole Gunnar Solskjaer tak kunjung mengikat pemain bintang bidikannya dengan kontrak menjanjikan.