InfoMainBola – Pemain bintang Manchester United, Antony saat ini tengah tersandung kasus kekerasan. Ia dituduh melakukan tindakan kekerasan kepada sang mantan yang bernama Gabriela Cavallin.
Cavallin sendiri yang mengakui bahwa dirinya merupakan korban dari tindakan kekerasan pemain asal Brasil tersebut. Menurut pemaparan Cavallin, Antony melakukan tindakan pemukulan saat dirinya hamil hingga melempari dirinya kaca sampai jarinya terpotong.
Baru saja selesai dengan kasus Mason Greenwood, Man United kini sudah dihadapkan pada kasus kekerasan pemain lainnya. Kali ini, Antony dilaporkan ke pihak kepolisian Sao Paulo atas kasus kekerasan sadis.
Cavallin membuat laporan kepolisian dengan menyerahkan bukti foto dan video. Antony kemudian membantah telah melakukan kekerasan dan kasus tersebut pun menguap.
Dilansir Goal International, rupanya pihak kepolisian Sao Paulo membuka kembali penyelidikan kasus kekerasan yang dilakukan Antony kepada wanita yang berprofesi sebagai DJ tersebut. Cavallin pun kini memberanikan diri buka suara kepada salah satu media Brasil UOL Esporte.
Pengakuan yang dilontarkan Cavallin pun cukup sadis. Dia mengaku dipukuli di bagian payudara saat sedang hamil, hingga jarinya terpotong saat dilempari potongan gelas kaca oleh eks pemain Ajax Amsterdam itu.
“Antony mengunci pintu rumah dan tidak membiarkan saya pergi, dan jari saya terbuka, semuanya terluka. Dia merusak barang-barang saya, mengambil paspor saya,” kata Cavallin kepada UOL Esporte dilansir Goal International, Rabu (6/9/2023).
“Saya bilang padanya kalau saya hamil, bahwa dia membuat saya takut, membuat jantung saya berdebar kencang. Saya gemetar ketakutan, dia meninju dada saya dan silikon saya terbalik, dan kemudian saya datang ke Brasil untuk operasi. Saya harus mengganti prosthesis,” sambungnya menambahkan.
Perlakuan brutal Antony kepada Cavallin didasari api cemburu. Namun Cavallin mengatakan bahwa pria yang menjadi sasaran cemburu Antony adalah teman masa kecil.
“Saya tidak ingat persisnya siapa yang terlibat dalam perkelahian itu, tapi itu adalah seseorang yang pernah bersama saya bertahun-tahun yang lalu,” imbuh Cavallin.
Saat itu, Cavallin mengaku tidak sanggup mengucap kata ‘putus’ kepada Antony. Kenangan masa lalu membuat dirinya buta sehingga sulit meninggalkan pemain berusia 23 tahun itu.
“Saya tahu saya harus pergi, tapi saya tidak bisa. Saya sangat menyukainya. Saya punya banyak harapan. Saya sangat terikat pada awal hubungan kami, pada hal-hal yang dia lakukan pada saya pada awalnya. Saya takut sekali dan tidak bisa keluar rumah,” tutupnya.