infomainbola.com – Punya 10 penyerang dalam satu tim ternyata tidak selalu menguntungkan. Hal ini dialami langsung oleh pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, yang sempat atau masih kesulitan menemukan kombinasi pemain terbaiknya.
Sebelum sepak bola dihentikan sementara akibat pandemi virus corona, Madrid tidak benar-benar konsisten di La Liga. Mereka sempat merangkai sederet hasil apik, tapi beberapa kali tersandung pada pertandingan yang seharusnya mereka menangi.
Ada berbagai masalah dalam skuad Madrid, salah satunya terletak pada kesulitan para penyerang mereka. Sebagian besar penyerang Madrid tidak benar-benar bermain apik, sebagian lain menderita cedera panjang.
Ada pula sederet keputusan ganjil Zidane. Misal dalam pemilihan Vinicius Junior atau Rodrygo, minimnya kesempatan Lucas Vazquez dan Brahim Diaz, juga ketidakjelasan nasib Gareth Bale dan Mariano Diaz.
Untuk itu, Marca merangkum nasib 10 penyerang Madrid sekarang. Siapa yang bakal jadi pemain inti andai situasi ideal? Siapa yang bakal dibuang Zidane?
Bale dan Mariano
Kedua penyerang ini sempat diduga bakal meninggalkan Santiago Barnebeu musim panas lalu, tapi transfer keduanya putus di tengah jalan. Bahkan Bale mendapatkan cukup banyak kesempatan bermain.
Bale seharusnya bisa jadi megabintang baru Madrid pasca-kepergian Cristiano Ronaldo, tapi jelas dia tidak mampu melakukannya. Sekarang, menemukan klub baru Bale adalah salah satu prioritas El Real.
Nasib Mariano tidak jauh berbeda. Dia kesulitan musim ini karena tidak banyak mendapatkan kesempatan di bawah Zidane.
Mariano memang tidak pernah masuk dalam rencana Zidane. Dia pulang ke Madrid di era Julen Lupetegui, sempat dipercaya Santiago Solari, tapi pada akhirnya kembali terpinggirkan di bawah Zidane.
Hazard dan Asensio
Pada situasi ideal, keduanya bakal jadi pemain inti Madrid musim ini. Hazard-Asensio, plus Benzema, trio inilah yang pada awalnya direncanakan Zidane jadi ujung tombak baru Madrid.
Nahasnya, cedera parah merusak rencana ini. Asensio bahkan tidak bermain sepanjang musim 2019/20 karena menderita cedera pada pramusim, pukulan berat bagi pemain muda.
Hal serupa terjadi pada Hazard. Ini musim pertamanya di Los Blancos, seharusnya dia memaksimalkan kesempatan untuk beradaptasi. Sayangnya, cedera parah dan berulang memaksa Hazard menepi.
Hazard baru melewati 15 pertandingan musim ini, terlalu sedikit untuk menilai kontribusinya. Cedera pergelangan kaki parah memaksa Hazard naik ke meja operasi, meski kondisinya membaik beberapa pekan terakhir.
Vinicius dan Rodrygo
Salah satu kasus membingungkan, pilihan Zidane sering membuat fans Madrid bertanya-tanya. Vinicius dan Rodrygo sama-sama muda dan berbakat, tapi Zidane menggunakannya dengan cara unik.
Pada beberapa bulan awal musim ini, sepertinya Zidane lebih memercayai Rodrygo. Namun, tiba-tiba Rodrygo lebih sering dicadangkan, giliran Vinicius yang mendapatkan kesempatan bermain.
Tidak ada yang tahu pasti apa parameter Zidane untuk memilih satu di antara dua penyerang muda asal Brasil itu. Terlalu sering mencadangkan keduanya juga bukan keputusan tepat, sebab perkembangan mereka bisa tehambat.
Cara Zidane dalam menangani Rodrygo dan Vinicius bahkan sempat menimbulkan situasi tidak nyaman dalam internal klub. Kabarnya para petinggi tidak senang Zidane terus mencadangkan keduanya.
Benzema dan Jovic
Duo striker El Real ini menjalani musim yang jauh berbeda.
Benzema terus mencetak gol, tapi dia tidak cukup mematikan, tidak sesuai ahrapan Madrid. Kabarnya pihak klub pun mulai mencari striker muda lainnya untuk memberikan tekanan pada Benzema.
Terlebih, Benzema bakal mencapai usia 33 tahun ini, Madrid tidak boleh terlambat melakukan regenerasi skuad. Los Blancos identik dengan striker mematikan yang rajin mencetak gol.
Jovic didatangkan untuk tujuan regenerasi itu, dia masih muda dan potensial. Namun, sejauh ini striker muda Serbia ini jelas kesulitan di musim debutnya. Zidane pun tidak benar-benar membantu Jovic.
Striker 22 tahun ini tidak banyak mendapatkan kesempatan, dia lebih sering turun ketika Benzema tidak bisa bermain atau pada laga sekunder seperti Copa del Rey.
Sekarang, kabarnya masa depan Jovic pun mulai tidak pasti. Khususnya jika Madrid benar-benar mengejar Erling Haaland.
Lucas dan Brahim
Keduanya tidak benar-benar penting, tapi musim ini mereka semakin tersingkir di bawah Zidane. Lucas Vazquez dan Brahim Diaza adalah nama terakhir dalam daftar prioritas Zidane.
Sebenarnya Vazquez pernah jadi salah satu pemain andalan Zidane di era pertamanya menangani Madrid beberapa tahun lalu. Namun, posisi Vazquez terus merosot dalam dua musim terakhir.
Brahim, di sisi lain, sudah mendapatkan kepercayaan Zidane musim ini, tapi masalah cedera menghentikan perkembangannya dalam skuad.
Saat ini, penyerang 20 tahun ini tidak benar-benar memegang peran penting dalam skuad Madrid. Memang dia masih muda, tapi bukan berarti Brahim bisa bersantai.