INFOMAINBOLA – Federasi Sepakbola Italia (FIGC) dan Lega Serie A selaku operator kompetisi mengajukan protokol kesehatan kepada Komite Ilmiah Italia. Harapannya protokol kesehatan ini dapat disetujui sehingga klub-klub Liga Italia dapat berlatih secara normal mulai Senin 18 Mei 2020.
Hanya saja protokol kesehatan yang diajukan untuk kedua kalinya ini juga belum mendapatkan respons positif dari Komite Ilmiah. Jika Komite Ilmiah tak kunjung menyetujui protokol kesehatan yang diajukan FIGC dan Lega Serie A, Liga Italia 2019-2020 otomatis tak bisa dilanjutkan.
Sekadar informasi, sejumlah fedearasi yang mulai menggulirkan kompetisi mesti mengajukan protokol kesehatan kepada pemerintah negara masing-masing. Dari situ bakal dilihat, apakah protokol kesehatan yang mereka ajukan cukup memberi keamanan bagi pemain atau tidak.
Ambil contoh Liga Korea Selatan yang akan menggulirkan kompetisi hari ini. Dalam proposal kesehatan yang dibuat, para pemain dilarang meludah, membuang ingus, berdiskusi dengan rekan setim, ofisial, pemain lawan.
Selain itu, pelatih wajib menggunakan masker dan satu hal yang pasti, laga bakal digelar tanpa penonton. Peraturan yang tidak jauh berbeda juga diterapkan Liga Jerman yang akan menggulirkan kompetisi pada Sabtu 16 Mei 2020.
Karena itu, FIGC dan Lega Serie A bisa meniru protokol kesehatan Jerman dan Korea Selatan agar mereka bisa kembali menggulirkan kompetisi. Sebab, sangat disayangkan jika kompetisi harus dibatalkan, mengingat persaingan di jalur juara Liga Italia 2019-2020 sangatlah sengit.
Sebelum kompetisi ditangguhkan di pekan ke-26 Liga Italia 2019-2020, Juventus duduk di puncak klasemen dengan raihan 63 angka, hanya unggul satu poin dari Lazio di tempat kedua. Karena itu, dominasi Juventus yang terjadi di Liga Italia dalam delapan tahun terakhir bukan tak mungkin akan berakhir jika kompetisi dilanjutkan.