INFOMAINBOLA – Keputusan Arsenal memecat Unai Emery terbilang mengejutkan, meski sudah diduga. Pelatih asal Spanyol itu hanya bisa bertahan 18 bulan di Emirates stadium, Emery dianggap gagal. Kini, Josh Kroenke jelaskan alasannya.
Musim 2019/20 ini berjalan bak bencana bagi Emery. Dia kesulitan membentuk performa terbaik Arsenal sejak awal musim. The Gunners bermain tanpa taktik yang jelas, tanpa formasi yang pasti.
Emery pun doyan membuat keputusan-keputusan aneh. Seperti mencadangkan pemain tertentu, memainkan pemain muda pada laga penting, dan sejumlah keputusan taktik lainnya.
Pada akhirnya, Emery dipecat, Freddie Ljungberg ditunjuk sebagai pengganti.
Khawatir
Sebelumnya, sebulan terakhir seiring rumor pemecatan yang menguat, pihak klub berulang kali membantah rumor tersebut dan menegaskan dukungan mereka pada Emery. Tampaknya posisi Emery aman.
Namun, sikap itu berubah drastis hanya dalam beberapa hari. Sebagai direktur klub, Josh Kroenke hanya ingin yang terbaik.
“Seperti semua fans dan suporter kami di seluruh dunia, kami pun telah mengkhawatirkan rangkaian performa tim dewasa ini,” kata Josh dikutip dari Metro.
“Sebelumnya kami ingin mendukung Unai dan stafnya, sampai akhirnya kami memutuskan sudah waktunya membuat perubahan.”
“Pada akhirnya kami membuat keputusan itu pada bebreapa pekan terakhir, sebagai tim, saya sendiri, Raul, Vinai, dan Edu,” imbuhnya.
Tidak Mudah
Memecat Emery mungkin keputusan terbaik bagi tim, tapi Josh menegaskan keputusan itu tidak datang dengan mudah. Ada banyak hal yang dipertimbangkan, tarik-ulur pendapat, sampai akhirnya mereka bersepakat.
“Itu keputusan yang sangat sulit. Pertama dan terutama, Unai adalah pria baik, seseorang yang sangat kami hargai. Etika kerjanya sehari-hari fantastis,” lanjut Josh.
“Pada akhirnya, kami mulai gagal mencapai sejumlah target yang telah ditetapkan. Kami masih merasa bisa mencapai beberapa target di antaranya musim ini, karena itulah kami memutuskan untuk membuat perubahan sekarang,” pungkasnya.