INFOMAINBOLA – Polemik soal pemotongan gaji pesepakbola di Liga Inggris 2019-2020 terus berlanjut. Mantan pemain yang kini menjadi pengamat, Gary Lineker, yakin setiap pesepakbola butuh diberi waktu untuk mempertimbangkan soal pemotongan gaji mereka di tengah wabah virus Corona Covid-19.
Inisiatif pemotongan gaji diambil sejumlah klub di Eropa demi menyelamatkan keuangan serta menjamin pembayaran upah staf non-sepakbola tetap lancar di tengah pandemi. Juventus menjadi klub besar pertama yang mengambil langkah tersebut, kemudian diikuti Barcelona, dan terbaru Atletico Madrid.
Lineker Pasang Badan Pasal Gaji
Langkah berbeda justru terjadi di Inggris. Empat klub Liga Inggris justru memilih menunda, memotong gaji, bahkan merumahkan pegawai non-sepakbola. Hal tersebut justru memicu kecaman di tengah masyarakat Inggris mengingat para pesepakbola itu digaji besar.
Gary Lineker mengakui, pesepakbola selalu menjadi target sasaran tembak yang empuk ketika ada masalah seperti ini. Ia justru heran mengapa tudingan enggan berkorban demi masyarakat tidak mengarah kepada para pebisnis serta petinggi perusahaan.
“Sekarang semua terserah para pemain bagaimana merespons isu tersebut. Mari berikan mereka waktu dan kesempatan untuk merespons sebelum kita semua menghakimi para pesepakbola tersebut,” ujar Gary Lineker, dikutip dari Goal, Jumat (3/4/2020).
“Sepakbola selalu menjadi target empuk, tetapi ke mana para pebisnis ulung? Ke mana para CEO perusahaan besar, apa yang mereka lakukan sekarang? Sepertinya tidak ada yang peduli dengan pesepakbola, yang terkadang melakukan hal baik di tengah komunitas tanpa publikasi, yang sering mengangkat isu-isu sensitif di tengah situasi yang sulit,” pungkas pria berkebangsaan Inggris itu.