Pengakuan Ronaldo: Saya tak Pernah Ingin Tinggalkan Inter Milan

Pengakuan Ronaldo: Saya tak Pernah Ingin Tinggalkan Inter Milan image Legenda sepak bola Brasil Ronaldo mengungkapkan bahwa ia sejatinya tak pernah ingin hengkang dari Inter Milan namun terpaksa gara-gara Hector Cuper.  Ronaldo menggebrak Eropa saat ia pindah dari Cruzeiro ke PSV Eindhoven pada tahun 1994. Pada tahun 1996, Barcelona kemudian membajaknya ke Camp Nou.  Namun Ronaldo cuma bertahan semusim saja di Spanyol. Pada tahun 1997, giliran Inter yang membajaknya ke Italia.  Ronaldo membela Inter selama empat musim. Namun ia tak bisa sering bermain karena kerap dihantam cedera, khususnya di bagian lutut.  Nyaman di Inter Ronaldo hijrah ke Real Madrid pada tahun 2002. Saat itu ia dijual dengan bandrol 46 juta euro.  Namun Ronaldo kini mengungkapkan bahwa ia sebenarnya tak pernah ingin meninggalkan Inter, yang saat itu masih dimiliki oleh Massimo Moratti. Pasalnya ia merasa sangat nyaman di klub tersebut.  Ia menegaskan terpaksa pindah karena perseteruannya dengan pelatih Inter. Saat itu Inter dilatih oleh allenatore asal Argentina, Hector Cuper.  “Saya tidak pernah ingin meninggalkan Inter, karena saya merasa itu adalah rumah saya dan akan selamanya. Saya tidak pernah pergi ke Presiden untuk menuntut mereka memecat Pelatih, karena itu tampaknya tidak benar dan itu bukan gaya saya,“ bebernya seperti dilansir Football Italia.  “Namun, kami mencapai titik dengan Cuper di mana saya tidak bisa melakukan hal lain. Ia tidak memperlakukan saya dengan baik sama sekali. Saya tidak tahu apakah memenangkan Scudetto akan mengubah pikiran saya,” ujarnya.  Kesalahan Ronaldo kemudian mengatakan bahwa situasi makin memburuk setiap saat. Bahkan para pendukung Inter akhirnya sampai ikut berpaling darinya.  “Saya yakin Massimo Moratti akan memecat Cuper, jadi itu kejutan mengejutkan bagi saya ketika ia mendukung Pelatih. Pada saat itu, karena saya terlalu bangga, saya memutuskan untuk pergi,“ terangnya.  “Kota yang dulu mencintai saya, sekarang membenci saya. Saya membutuhkan perlindungan polisi. Itu sulit. Saya mengagumi Moratti, ia seperti ayah bagi saya. Kami mencapai kesimpulan bahwa hubungan itu di mana kami berdua melakukan kesalahan,” seru Ronaldo.  Tak lama setelah Ronaldo hengkang ke Real Madrid, Inter Milan akhirnya juga berpisah dengan Hector Cuper. Massimo Moratti akhirnya memecat Cuper pada Oktober 2003.

infomainbola.com – Legenda sepak bola Brasil Ronaldo mengungkapkan bahwa ia sejatinya tak pernah ingin hengkang dari Inter Milan namun terpaksa gara-gara Hector Cuper.

Ronaldo menggebrak Eropa saat ia pindah dari Cruzeiro ke PSV Eindhoven pada tahun 1994. Pada tahun 1996, Barcelona kemudian membajaknya ke Camp Nou.

Namun Ronaldo cuma bertahan semusim saja di Spanyol. Pada tahun 1997, giliran Inter yang membajaknya ke Italia.

Ronaldo membela Inter selama empat musim. Namun ia tak bisa sering bermain karena kerap dihantam cedera, khususnya di bagian lutut.

Nyaman di Inter

Ronaldo hijrah ke Real Madrid pada tahun 2002. Saat itu ia dijual dengan bandrol 46 juta euro.

Namun Ronaldo kini mengungkapkan bahwa ia sebenarnya tak pernah ingin meninggalkan Inter, yang saat itu masih dimiliki oleh Massimo Moratti. Pasalnya ia merasa sangat nyaman di klub tersebut.

Ia menegaskan terpaksa pindah karena perseteruannya dengan pelatih Inter. Saat itu Inter dilatih oleh allenatore asal Argentina, Hector Cuper.

“Saya tidak pernah ingin meninggalkan Inter, karena saya merasa itu adalah rumah saya dan akan selamanya. Saya tidak pernah pergi ke Presiden untuk menuntut mereka memecat Pelatih, karena itu tampaknya tidak benar dan itu bukan gaya saya,” bebernya seperti dilansir Football Italia.

“Namun, kami mencapai titik dengan Cuper di mana saya tidak bisa melakukan hal lain. Ia tidak memperlakukan saya dengan baik sama sekali. Saya tidak tahu apakah memenangkan Scudetto akan mengubah pikiran saya,” ujarnya.

Kesalahan

Ronaldo kemudian mengatakan bahwa situasi makin memburuk setiap saat. Bahkan para pendukung Inter akhirnya sampai ikut berpaling darinya.

“Saya yakin Massimo Moratti akan memecat Cuper, jadi itu kejutan mengejutkan bagi saya ketika ia mendukung Pelatih. Pada saat itu, karena saya terlalu bangga, saya memutuskan untuk pergi,” terangnya.

“Kota yang dulu mencintai saya, sekarang membenci saya. Saya membutuhkan perlindungan polisi. Itu sulit. Saya mengagumi Moratti, ia seperti ayah bagi saya. Kami mencapai kesimpulan bahwa hubungan itu di mana kami berdua melakukan kesalahan,” seru Ronaldo.

Tak lama setelah Ronaldo hengkang ke Real Madrid, Inter Milan akhirnya juga berpisah dengan Hector Cuper. Massimo Moratti akhirnya memecat Cuper pada Oktober 2003.