INFOMAINBOLA – Oriana Sabatini mengklarifikasi situasi pasangannya yang sekarang memperkuat Juventus, Paulo Dybala. Ia berkata bahwa hasil tes virus Corona terbaru dari penyerang asal Argentina itu belum keluar sampai sekarang.
Seperti yang diketahui, Dybala dinyatakan positif terinfeksi virus Corona pada bulan Maret lalu. Ia kemudian menjalani proses swakarantina yang harusnya berlangsung selama dua pekan saja.
Dybala merupakan pemain Juventus ketiga yang terjangkit virus tersebut. Dua rekan setimnya, Daniele Rugani serta Blaise Matuidi, juga mengalami hal yang sama dan sudah dinyatakan pulih beberapa pekan kemarin.
Namun sampai sekarang, Dybala belum dinyatakan pulih dari virus Corona. Padahal sudah lewat dari 40 hari sejak dirinya pertama kali diklaim terinfeksi virus tersebut.
Klarifikasi Oriana Sabatini
Beberapa pemberitaan menyebutkan bahwa Dybala masih memiliki virus Corona di tubuhnya. Kesimpulan itu tercipta karena belum ada laporan soal hasil tes yang menunjukkan bahwa Dybala negatif Covid-19.
Oriana, yang juga sempat diberitakan positif Covid-19, langsung angkat bicara untuk mengklarifikasi situasi pasangannya itu. Ia mengatakan kalau hasil tesnya belum keluar sampai sekarang.
“Paulo tidak positif lagi, dia hanya harus menunggu. Dia melakukan tes terbaru dan kami belum mendapatkan hasil, jadi kami tidak tahu dari mana kabar ini berasal,” ujar Oriana kepada Canal 9.
“Sama seperti waktu kami berbicara dengan sangat terbuka soal hasil tes yang positif, kami juga akan mengumumkan hasil tes negatif saat kami mendapatkannya,” lanjutnya.
Virus Bisa Tahan Sampai 2 Bulan
Tuttosport sempat berbicara dengan ahli virus Italia, Profesor Giovanni Di Perri, untuk menanyakan situasi ini. Dan ternyata, virus Corona bisa bertahan di tubuh manusia sampai dua bulan lamanya.
“Hal lain yang menonjol dari virus ini ketimbang yang lainnya adalah dia bisa bertahan cukup lama,” ungkap Di Perri.
“Ini tidak biasanya, karena waktu pemulihan cenderung berlangsung selama delapan sampai 37 hari. Namun dalam beberapa kasus bisa mencapai dua bulan,” lanjutnya.
Kabar baiknya, virus Corona tidak selalu mampu merusak tubuh. “Menjadi positif tidak selalu merusak tubuh,” pungkasnya.