INFOMAINBOLA – AC Milan membuang keunggulan dua gol akhirnya menyerah di tangan Inter Milan. Zlatan Ibrahimovic terpaku melihat Rossoneri kolaps di babak kedua.
Menghadapi Inter pada laga Derby Della Madonnina di Giuseppe Meazza, Senin (10/2/2020) dini hari WIB, Milan dalam kepercayaan diri tinggi usai serangkaian hasil positif belakangan ini.
Mereka pun berani menyerbu Inter sedari babak pertama dan membuat total 13 attempts sementara Inter cuma membuat enam attempts. Dari total 13 attempts itu, Milan lantas membuat dua gol di pengujung babak pertama.
Diawali gol Ante Rebic di menit ke-40, Ibrahimovic menggandakan skor di masa injury time babak pertama. Unggul 2-0 membuat Milan tampil menggila di awal babak kedua tapi tak satupun peluang yang dibuat.
Inter yang mendapat angin mampu memperkecil kedudukan lewat Marcelo Brozovic di menit ke-52 sebelum Matias Vecino menyamakan skor dua menit berselang. Sampai akhirnya Inter berbalik unggul lewat gol Stefan de Vrij di menit ke-70, Milan cuma menambah dua attempts sementara tuan rumah membuat enam attempts.
Milan sebenarnya sempat nyaris bikin gol ketiga andaikan tandukan Ibrahimovic tak membentur tiang. Romelu Lukaku lantas memantapkan kemenangan Inter jadi 4-2 lewat golnya di menit ke-93.
Kehilangan keunggulan dua gol dan pulang dengan tangan hampa, Ibrahimovic pun tak habis pikir kenapa Milan bisa seburuk itu di babak kedua. Padahal mereka punya misi mendongkrak posisi di klasemen karena masih tertahan di urutan kedelapan dengan 32 poin.
“Sulit menjelaskan apa yang terjadi. Saat jeda, kami sudah mengingatkan diri sendiri bahwa 15 menit pertama akan krusial, dan kami malah kebobolan dua gol di 15 menit itu,” ujar Ibrahimovic kepada Sky Sport Italia.
“Kami berhenti begitu saja, tim kehilangan kepercayaan diri, kami tidak menekan lawan kami, tidak mampu mengalirkan bola dengan baik. Setelah gol penyama kedudukan, Milan pun kolaps,” sambungnya.
“Saya rasa ini semua tergantung pada pengalaman, karena Anda harus tahu bagaimana mengontrol laga ketika unggul 2-0, bukan cuma soal menang.”
“Aneh rasanya karena kami tampil sempurna di babak pertama. Saya berharap lebih dari Inter karena pada babak pertama, mereka tidak seperti tim peringkat kedua. Mereka bangkit usai jeda,” demikian dia.