Mengenang Prestasi Pelatih Chelsea di Era Roman Abramovich

INFOMAINBOLA  – Tidak bisa dimungkiri kalau kedatangan Roman Abramovich telah memberikan dampak besar terhadap Chelsea. Berkat pengusaha kaya asal Rusia itu, mereka bisa berbicara banyak di pentas bergengsi.

Namun ada satu kebiasaan buruk dari Abramovic. Ya, Dia dikenal publik sebagai pemilik klub yang doyan gonta-ganti pelatih.

Tercatat sudah ada 10 pelatih yang bekerja di bawah naungannya sejak tahun 2003. Itu belum menghitung Claudio Ranieri, yang bukan pilihannya, serta Frank Lampard yang baru diangkat sebagai pelatih tahun lalu.

Beruntung bagi Chelsea, hampir setiap pelatih pilihan Abramovich selalu mempersembahkan trofi dari berbagai ajang. Berikut serangkaian prestasi 10 pelatih the Blues di era kepemimpinannya (kecuali Ranieri dan Lampard).

Jose Mourinho
Pria berkebangsaan Portugal itu menukangi Chelsea dua kali. Yang pertama pada tahun 2004, di mana dirinya baru saja membawa Porto menjuarai Liga Champions.

Era kepemimpinan pertamanya hanya bertahan selama tiga musim. Lalu, ia kembali pada tahun 2013. Perjalanannya kembali menemui kegagalan hingga dirinya dipecat pada tahun 2015 silam.

Bisa dikatakan kalau Mourinho adalah salah satu pelatih tersukses Chelsea di era Abramovich. Total delapan trofi ia persembahkan, yang tiga di antaranya berasal dari ajang Premier League.

Perolehan trofi Mourinho
Premier League: 2004/05, 2005/06, 2014/15
FA Cup: 2006/07
Carabao Cup: 2004/05, 2006/07, 2014/15
Community Shield: 2005

Avram Grant
Pelatih kedua yang diangkat Abramovich adalah Avram Grant. Pria kelahiran Israel itu merupakan penerus Mourinho era pertama, dan diangkat menjadi pelatih Chelsea pada tahun 2007.

Sayang perjalanannya di Stamford Bridge tak berlangsung lama. Bulan Mei 2008, Chelsea mengumumkan perpisahannya dengan Grant. Ia berhasil melalui satu masa kepelatihan tanpa menelan kekalahan di partai kandang Premier League.

Grant gagal mempersembahkan trofi. Namun setidaknya, ia berhasil mengantar Chelsea sampai ke final Carabao Cup dan Liga Champions. Yang terakhir adalah satu hal yang terlewatkan di era kepemimpinan Mourinho dulu.

Ya, pencapaian terbaik Grant hanyalah menjadi runner-up. Nasib serupa juga dirasakan Chelsea dalam ajang Premier League, di mana mereka gagal mengungguli Manchester United yang menempati puncak klasemen.

Luiz Felipe Scolari
Seperti halnya Grant, Scolari juga hanya bertahan selama satu musim. Namun perjalanan pelatih berdarah Brasil tersebut tidak sama mulusnya dengan apa yang dirasakan Grant pada musim sebelumnya.

Scolari dipanggil melatih Chelsea pada tahun 2008. Sebelum tiba di Stamford Bridge, ia menukangi Timnas Portugal selama lima musim. Scolari sempat menolak tawaran melatih dari Manchester City.

‘Big Phil’, begitu dirinya kerap disapa, gagal menambah koleksi trofi Chelsea. Ia juga tidak melalui satu musim secara tepat, karena dirinya dipecat di bulan Februari 2009.

Guus Hiddink
Pelatih berikutnya yang menduduki kursi panas Chelsea adalah Guus Hiddink. Pria berkebangsaan Belanda itu hanya bertahan selama tiga bulan saja.

Hiddink menjadi pelatih sementara Chelsea. Sementara itu, ia masih mengemban tugas utamanya sebagai pelatih kepala Timnas Rusia. Meski hanya tiga bulan, namun ia sukses mempersembahkan trofi FA Cup.

Ia kembali ke Stamford Bridge pada tahun 2015 dengan masa jabatan yang, lagi-lagi, tidak genap satu musim. Meski tak memberi trofi, namun paling tidak Hiddink sukses menghindarkan wajah the Blues dari rasa malu.

Ya, sebelum Hiddink datang, Chelsea sedang bertengger di peringkat 16 di klasemen Premier League. The Blues lalu mengakhiri kompetisi dengan menduduki peringkat ke-10.

Perolehan trofi Guus Hiddink:
FA Cup: 2008/09

Carlo Ancelotti
Pelatih legendaris asal Italia, Carlo Ancelotti, juga pernah menukangi the Blues. Ia menjadi pelatih kepala tetap, tidak seperti Hiddink, dan bertahan selama dua musim.

Sebelum ke Chelsea di tahun 2009, Ancelotti merasakan pengalaman yang membahagiakan bersama AC Milan. Pelatih yang sekarang menukangi Everton itu berhasil meraih banyak trofi, salah duanya berasal dari Liga Champions.

Ancelotti berhasil mempersembahkan gelar Premier League dan FA Cup sekaligus di akhir musim 2009/10. Sayangnya, itu tidak membuatnya lantas bertahan di Stamford Bridge lebih lama.

Perolehan trofi Carlo Ancelotti:
Premier League: 2009/10
FA Cup: 2009/10
Community Shield: 2009

Andre Villas-Boas
Dengan tuntutan trofi yang besar, Abramovich membuat heboh publik dengan mengangkat Andre Villas-Boas jadi pelatih utama. Perlu diketahui bahwa dia baru melatih dua klub sebelum bergabung dengan Chelsea di tahun 2011.

Chelsea harus merogoh kocek sebesar 13,3 juta pounds untuk membuatnya terlepas dari Porto. Angka tersebut sudah tercantum dalam klausul pelepasan kontraknya di klub raksasa Portugal itu.

Sayang, ia gagal meninggalkan kesan yang baik. Pada bulan Maret 2012, atau sembilan bulan sejak ia ditunjuk sebagai pelatih tetap, Chelsea memecatnya. Villas-Boas gagal memberikan trofi untuk the Blues.

Roberto Di Matteo
Pemecatan Andre Villas-Boas di tengah berlangsungnya musim membuat Chelsea harus mengangkat pelatih interim lagi. Tugas itu lantas jatuh ke tangan sang asisten Villas-Boas, Roberto Di Matteo.

Tidak ada ekspektasi besar yang disematkan ke bahu pria asal Italia itu, mengingat statusnya hanya interim. Tapi, di luar dugaan, ia berhasil mengawinkan trofi FA Cup dengan Liga Champions dalam waktu singkat.

Keajaiban itu tidak terulang pada musim berikutnya, di mana Di Matteo menukangi Chelsea sebagai pelatih tetap. Ia hanya bertahan selama delapan bulan sebelum dipecat oleh manajemen klub.

Perolehan trofi Roberto Di Matteo:
FA Cup: 2011/12
Liga Champions: 2011/12

Rafael Benitez
Benitez memiliki CV mentereng dengan raihan juara Liga Champions bersama Liverpool. Sayang, ia bertahan dalam hitungan bulan saja di Stamford Bridge.

Karena catatan sejarah itu, Benitez tidak mendapatkan sambutan positif dari fans Chelsea. Api kemarahan fans the Blues masih belum padam mengingat kata-kata yang pernah diutarakan oleh Benitez dulu.

Setidaknya ia berhasil mempersembahkan trofi Liga Europa dalam waktunya yang singkat. Selain itu Benitez juga berhasil memberikan tiket ke Liga Champions usai membantu Chelsea menduduki posisi ketiga di Premier League.

Perolehan trof Rafael Benitez:
Liga Europa: 2012/13

Antonio Conte
Conte datang di Stamford Bridge pada tahun 2016 untuk menggantikan Jose Mourinho. Ia datang dengan membawa status ‘penyelamat’ Juventus dari era-era kegelapannya.

Pada musim perdananya, pria berkebangsaan Italia itu langsung mempersembahkan trofi Premier League. Dengan cepat, ia mendapatkan pengakuan dari berbagai kalangan sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia saat ini.

Sayangnya, performa apik itu gagal dipertahankan. The Blues terperosok pada musim berikutnya. Tapi setidaknya Conte masih bisa mempersembahkan trofi FA Cup sebelum dipecat oleh manajemen di musim panas 2018.

Perolehan trofi Antonio Conte:
Premier League: 2016/17
FA Cup: 2017/18

Maurizio Sarri
Maurizio Sarri ditunjuk sebagai penerus Conte setelah membuat Juventus kerepotan di ajang Serie A bersama Napoli. Sayang, ia hanya bertahan selama satu musim bersama Eden Hazard dkk.

Ekspektasi besar disematkan ke Sarri. Ia diketahui punya gaya bermain seperti Josep Guardiola dengan sebutan taktiknya, ‘Sarriball’. Namun di pertengahan musim, ia justru didera kritikan besar-besaran.

Kendati demikian, Sarri berhasil mempersembahkan trofi Liga Europa kepada Chelsea dan finis di peringkat tiga klasemen Premier League. Pada akhir musim 2018/19, ia memilih kembali ke Italia guna menukangi Juventus.

Perolehan trofi Maurizio Sarri:
Liga Europa: 2018/19