INFOMAINBOLA – Federasi Sepakbola Eropa (UEFA) kemungkinan besar akan merombak format kompetisi Liga Champions dan Liga Eropa 2020-2021. Sebab, kompetisi sepakbola Eropa praktis baru berakhir pada 29 Agustus 2020 agar dimulai kembali pada pertengahan September akibat pandemi wabah virus Corona Covid-19. Konsekuensi terburuk adalah jadwal yang sangat padat.
Dilansir dari Daily Mail, Rabu (22/4/2020), UEFA sudah memutuskan Final Liga Champions musim ini digelar pada 29 Agustus mendatang. Sesuai tradisi, partai puncak Liga Champions menjadi penanda berakhirnya kompetisi domestik Eropa yang dimulai Agustus tahun sebelumnya.
Itu berarti musim kompetisi 2019-2020 baru berakhir 16 hari sebelum musim baru seluruh liga domestik Eropa bergulir. Dalam rentang waktu 16 hari itu, diyakini ada kompetisi UEFA Nations League, sementara pemain-pemain asal Amerika Selatan mengikuti babak Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol.
Konsekuensi terbesar dari mundurnya akhir kompetisi adalah jadwal padat pada musim 2020-2021. Kualifikasi Liga Champions dan Liga Eropa 2020-2021 kemungkinan akan berlangsung beriringan dengan kompetisi domestik. Dengan begitu, fase grup baru akan dimulai pada 20 Oktober 2020.
Dengan asumsi tersebut, maka fase grup selesai pada Februari 2021. Mengingat tak ada waktu lagi, maka klub-klub yang lolos langsung bermain di babak gugur. Sebelumnya, setiap klub mendapat jeda dua bulan antara Desember hingga Februari untuk bersiap. Jadwal padat itu akan terus berlangsung hingga Maret 2020 dengan batasan jeda internasional pada pekan terakhir.
Melihat padatnya jadwal kompetisi domestik dan regional, maka para pemain bisa saja merumput setiap tiga hari sekali nyaris sepanjang musim 2020-2021 tanpa jeda musim panas tahun ini. Sebab, UEFA ingin semua kompetisi mendatang berakhir sesuai waktu normal, yakni akhir Mei atau awal Juni sebagai persiapan Piala Eropa 2020 yang digelar 11 Juni hingga 11 Juli 2021.