Infomainbola – Real Madrid, raksasa Eropa yang pernah tertunduk lesu di hadapan The Great Yellow Wall of Borussia. Saat itu Los Blancos menyerah 1-4 dalam lawatan ke kandang Borussia Dortmund, leg pertama semifinal Liga Champions 2012/13.
Liga Champions musim itu memang penuh kejutan. Dua raksasa Jerman, Dortmund dan Bayern Munchen, tampil tangguh sejak fase grup dan terus melaju sampai semifinal.
Ketika empat tim terkuat bertemu dalam duel semifinal, Dortmund vs Real Madrid dan Bayern Munchen vs Barcelona, penikmat sepak bola dunia memprediksi final Liga Champions nanti bakal menyuguhkan duel El Clasico antara Madrid vs Barca.
Skenario idealnya seperti itu, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Barca dipaksa tunduk 0-4 saat menyambangi markas Bayern pada duel leg pertama, lalu tepat sehari setelahnya giliran Madrid yang menyerah 1-4.
Kekalahan Madrid ini mengejutkan karena keempat gol Dortmund datang dari satu pemain yang sama: Robert Lewandowski. Apa yang terjadi pada pertandingan itu?
Kejutan Dortmund
Berkaca pada laju kedua tim selama fase grup dan fase gugur, Madrid seharusnya jadi favorit pada pertandingan ini. Terlebih, skuad Jose Mourinho punya suntikan motivasi setelah melihat rival abadi mereka dihajar Bayern Munchen sehari sebelumnya.
Nahasnya, yang terjadi justru sebaliknya. Dortmund menerapkan formasi yang sama dengan Madrid, yakni 4-2-3-1. Namun, eksekusi pasukan Jurgen Klopp saat itu benar-benar berbeda.
Dortmund bisa mencuri gol cepat di menit ke-8, gol pertama Robert Lewandowski. Madrid jelas terkejut, khususnya kedua bek sayap mereka yang memahami ancaman Dortmund.
Lalu, di awal babak kedua, kejutan yang sama kembali dialami skuad Madrid di menit ke-50, 55, dan 66. Madrid kebobolan dengan cepat.
Dortmund Manfaatkan Sayap
Duel di babak pertama sebenarnya cukup seimbang. Dortmund unggul terlebih dahulu di menit ke-8 lewat Lewandowski, lalu Madrid menyamakan kedudukan lewat Cristiano Ronaldo di menit ke-43.
Biar begitu, kedua pelatih menunjukkan kecerdikan mereka pada pertandingan ini. Jurgen Klopp sepertinya bisa membaca pertandingan lebih baik, lalu menginstruksikan sejumlah perubahan taktik di babak kedua.
Terbukti, begitu babak kedua dimulai, Dortmund tidak lagi mengalirkan serangan lewat tengah lapangan. Mereka lebih sering mengancam di sisi sayap, untuk menghindari garis pertahanan yang dibuat Sami Khedira dan Xabi Alonso.
Ada Blaszczykowski di sisi kanan dan Marco Reus di sisi kiri. Keduanya sering mendapatkan bantuan dari Mario Gotze dan Iklay Gundogan. Dua sisi sayap Madrid, yang dikawal Sergio Ramos dan Fabio Coentrao jelas kelimpungan.
Dongeng Dua Striker
Kedua tim sama-sama memiliki striker mematikan. Madrid mengandalkan Cristiano Ronaldo dengan segala reputasinya, tapi justru Dortmund yang membuat kejutan dengan Lewandowski.
Tercatat, Lewandowski melepaskan 6 tembakan, 5 di antaranya tepat sasaran, 4 di antaranya jadi gol. Ronaldo membuat 5 tembakan, 3 di antaranya tepat sasaran, hanya satu yang jadi gol.
Kedua penyerang ini sama-sama bisa diandalkan, hanya bedanya Lewandowski bermain lebih percaya diri di panggung sendiri dan bermain dalam taktik yang begitu jitu untuk melukai Madrid.
Empat Gol Lewandowski
Lewandowski jelas layak terpilih sebagai man of the match pertandingan ini. Dia memborong empat gol sekaligus, tepatnya di menit ke-8, 50, 55, dan penalti di menit ke-66.
Striker Polandia ini tampil sensasional pada pertandingan itu. Khususnya gol ketiga Lewandowski, yang menunjukkan ketajamannya sebagai striker dalam mengendus gawang lawan.
Pertandingan inilah yang membuat nama Lewandowski kian melambung tinggi. Sebelumnya dia sudah diincar beberapa klub top, empat golnya ke gawang Madrid jelas menaikkan daya tariknya.
Balasan Ronaldo
Ronaldo bisa jadi merupakan satu-satunya pemain Madrid yang tampil baik pada pertandingan itu. Dia seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol andai mendapatkan suplai bola lebih dari Mesut Ozil dkk.
Sayangnya, Ronaldo terisolasi di lini depan karena rekan-rekannya kesulitan. Madrid mati kutu di babak kedua, tidak bisa menemukan cara untuk membongkar kepadatan lini tengah Dortmund.
Mourinho mencoba mengubah taktik untuk membantu Ronaldo, seperti memasukkan, Angel di Maria, Karim Benzema, dan Kaka di babak kedua. Namun, tetap saja Ronaldo tidak mendapatkan kesempatan.
Ronaldo hanya sempat membalas satu gol di akhir babak pertama. Itu pun sedikit dibantu keberuntungan.
Madrid Tersingkir, Dortmund Kalah di Final
Bagaimanapun, Liga Champions 2012/13 memang milik dua tim terkuat Jerman, Dortmund dan Bayern Munchen. Pada duel leg kedua di Spanyol, Madrid nyaris lolos ketika unggul 2-0, tapi tidak bisa menemukan gol ketiga mereka.
Barcelona lebih parah. Setelah takluk 0-4 dalam lawatan ke Allianz Arena, mereka justru menyerah 0-3 di Camp Nou. Bayern benar-benar perkasa.
Dua raksasa Spanyol tersingkir, dua tim terkuat Jerman bertemu di final. Laga final berjalan seru, tapi Bayern membuktikan kedewasaan mereka dengan kemenangan 2-1 dan jadi juara.
Statistik Dortmund vs Madrid (leg I)
Borussia Dortmund
Shots: 10
On target: 7
Possession: 45%
Corners: 4
Fouls: 12
Real Madrid
Shots: 6
On target: 4
Possession: 55%
Corners: 2
Fouls: 12
Susunan Pemain
DORTMUND (4-2-3-1): Weidenfeller; Piszczek, Hummels, Subotic, Schmelzer; Blaszczykowski, Bender, Gundogan, Gotze; Lewandowski, Reus
MADRID (4-2-3-1): Lopez; Ramos, Varane, Pepe, Coentrao; Alonso, Modric, Khedira; Ozil, Ronaldo, Higuain
Sumber: UEFA, Sportsmole