Liga Prancis Disetop, Klub-klub Merugi Rp 3,9 T

(FILES) In this file photograph taken on December 19, 2015, a journalist holds a microphone with the logo of French first football division Ligue 1 and Canal Plus television broadcaster before the French L1 football match between Caen (SM Caen) and Paris Saint-Germain (PSG) at The Michel dOrnano stadium, in Caen, north-western France. - The Professional Football League (LFP) and its broadcasters Canal+ and beIN Sports announced April 24, 2020, an agreement for the payment of TV rights for L1 and L2 matches already played, which they had refused to pay until then. (Photo by Charly TRIBALLEAU / AFP)

INFOMAINBOLA – Ligue 1 2019/2020 terpaksa disetop karena pandemi virus corona. Tapi konsekuensi terberatnya adalah liga kehilangan pemasukan mencapai 243 juta euro (Rp 3,9 T).

Tiga hari lalu, Asosiasi Liga Profesional Prancis (LFP) memutuskan menghentikan total kompetisi musim ini. Liga Prancis jadi kompetisi Eropa ketiga yang melakukan ini setelah Liga Belgia dan Liga Belanda.

Baru semalam LFP menobatkan Paris Saint-Germain sebagai juara diikuti Marseille sebagai runner-up dan Rennes di posisi ketiga. Selain itu, LFP juga menentukan siapa pemilik tiket lolos ke Eropa serta tim promosi-degradasi.

LFP tidak punya cara lain karena Pemerintah Prancis melarang adanya kegiatan yang melibatkan keramaian seperti olahraga hingga September. Saat kompetisi dihentikan, masih ada 10 pekan tersisa dan PSG unggul 12 angka atas Marseille di posisi kedua.

Bagi PSG, ini adalah keberhasilan menjuarai liga ketiga kalinya beruntun setelah 2018 dan 2019, sekaligus titel liga kesembilan sepanjang sejarah klub. Meski berjaya, PSG harus menerima konsekuensi dari sisi finansial.

Dikutip Sky Sports, dikarenakan Ligue 1 tidak bisa diselesaikan, para pemegang hak siar seperti BeIN Sports dan Canal Plus menolak membayarkan sisa hak sial televisi kepada Federasi Sepakbola Prancis (FFF).

Total sisa pembayaran adalah sekitar 243 juta euro atau mencapai Rp 3,9 triliun! Tentu saja uang sebanyak itu bisa digunakan PSG dan klub-klub lain sebenarnya untuk menjaga roda perekonomian di tengah pandemi virus corona saat ini.

Oleh karenanya, demi menghindari klub-klub tersebut kolaps, otoritas Ligue 1 akan mencari pinjaman sekitar 200 juta euro (Rp 3,2 T) yang akan digunakan membayar subsidi hak siar kepada 17 dari 20 klub peserta.