infomainbola – Liga Inggris: Bintang Manchester United (MU), Cristiano Ronaldo, merasa tidak puas dan marah ketika sang manajer tim, Ralf Rangnick, menariknya keluar dalam laga kontra Brentford, Kamis (20/1/2022). Kemarahan itu pun kini direspons oleh Ralf Rangnick yang menegaskan CR7 perlu melihat situasi dari kacamata seorang pelatih.
Cristiano Ronaldo ditarik keluar pada menit ke-70 dalam laga kontra Brentford. Pemain asal Portugal itu ditarik keluar dan digantikan oleh Harry Maguire dalam kondisi MU tengah unggul 2-0.
Ketika digantikan oleh Ralf Rangnick pada tengah pertandingan itu, Cristiano Ronaldo tampak bergumam hingga akhirnya sang pelatih menghampirinya dan tampak ada sebuah pembicaraan di antara keduanya.
Setelah pertandingan berakhir, manajer interim MU itu pun mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi dengan Cristiano Ronaldo dan mengungkapkan apa yang dikatakannya kepada sang pemain bintang.
Tidak Gembira
Ralf Rangnick mengakui Cristiano Ronaldo memang tidak gembira ditarik keluar pada momen tersebut. Namun, manajer asal Jerman itu menegaskan bahwa ada keputusan yang diambilnya berdasarkan situasi yang dilihatnya sebagai seorang pelatih kepala.
“Ia tidak gembira, tapi ia baru saja kembali pulih dari cedera. Saya senang bisa memilikinya dalam pertandingan ini, terutama setelah Edinson Cavani tidak bisa berlatih,” ujar Rangnick kepada BBC Sport.
“Saya katakan kepada Ronaldo bahwa ketika kami unggul 2-0 dan kami harus belajar dari Villa Park. Setelah pertandingan, saya marah kepada diri saya sendiri karena tidak mengubah lima pemain bertahan.”
“Hari ini situasinya benar-benar sama, dan saya tidak ingin melakukan kesalahan yang sama lagi,” lanjut manajer MU itu.
Kacamata Seorang Pelatih
Ralf Rangnick juga mengungkapkan apa yang dikatakannya kepada Cristiano Ronaldo agar sang pemain mau memahami situasinya. Manajer asal Jerman itu menegaskan bahwa perlu melihat dari kacamata seorang pelatih untuk bisa memahami apa yang diputuskannya.
“Saya katakan, ‘Dengar Cristiano, Anda berusia 36 tahun dan berada di kondisi yang luar biasa. Tapi, ketika Anda menjadi seorang pelatih kepala, Anda akan melihatnya melalui kacamata seorang pelatih kepala’,” ujar Rangnick.
“Tugas saya adalah mengambil keputusan yang terbaik untuk kepentingan tim dan klub. SAya berharap, ia bisa melihatnya dengan cara yang sama,” lanjutnya.