infomainbola– Anak dari dua pemain legendaris Eropa, Patrick Kluivert dan Lilian Thuram, dipertemukan dalam satu lapangan baru-baru ini. Keduanya saling berhadapan saat AS Roma bertemu Borussia Monchengladbach dalam ajang Liga Europa.
Pertandingan tersebut dilangsungkan di markas Giallorossi, yakni Stadio Olimpico Roma, pada hari Kamis (24/10/2019). Laga itu sendiri berakhir dengan kedudukan imbang 1-1.
Sejatinya, Roma memiliki peluang untuk meraih kemenangan dari laga kali ini. Pasalnya keunggulan 1-0 mereka, yang golnya dicetak Nicolo Zaniolo pada menit ke-32, sempat bertahan hingga memasuki masa injury time babak kedua.
Sayang harapan mereka meraih tiga poin dari laga kali ini berantakan. Sebab Monchengladbach mencetak gol balasan melalui eksekusi penalti Lars Stindl beberapa saat sebelum pertandingan berakhir.
Duel Anak Pemain Legendaris
Ada sajian menarik dari duel kali ini. Anak dari Lilian Thuram dan Patrick Kluivert, Marcus dan Justin, saling berhadapan satu sama lain. Keduanya sama-sama memiliki peran sebagai penyerang sayap yang beroperasi di sektor kanan.
Perlu diketahui bahwa Patrick Kluivert dan Lilian Thuram sama-sama pernah bermain di kompetisi Serie A. Kluivert saat itu merupakan pemain AC Milan dan hanya bertahan selama satu musim, sementara Thuram masih menjadi rising star bersama Parma.
Pernah ada satu kejadian unik dari laga Milan vs Parma yang terjadi di pekan ke-33 Serie A musim 1997/98. Thuram ikut terlibat pada laga tersebut, sementara Kluivert tidak diikutsertakan oleh pelatih Milan, Fabio Capello.
Kenangan Milan vs Parma di Serie A
Kala itu, Milan dalam kondisi yang buruk. Sebagai informasi, mereka finis di peringkat 11 pada akhir kompetisi. Fansnya pun melakukan protes keras yang ditunjukkan saat bertemu Parma pada pekan ke-33 di San Siro.
Rangkaian aksi protes fans Milan, seperti yang dicuitkan jurnalis Italia bernama Tancredi Palmeri di Twitter, dimulai sejak sebelum permainan dimulai. Mereka memblokade jalur bus tim agar mereka tidak bisa masuk ke dalam stadion San Siro.
Di saat itu juga, mereka melempari bus tim dengan telur busuk. Lalu gelombang protes berlanjut ke pertandingan, di mana mayoritas fans Milan membalikkan badannya dari arah lapangan pada menit ke-30.
Aksi protes mereka tidak sampai di situ saja. Sebagai penutup, para pemain Milan dituntut untuk tidak menumpangi bus dan menggunakan alat transportasi umum seperti taksi.