INFOMAINBOLA – Juventus menunjukkan dominasinya saat bertemu SPAL dalam laga lanjutan Serie A yang berlangsung hari Minggu (23/2/2020). Sayangnya, gol penalti Andrea Petagna telah mencoreng kemenangan klub berjuluk Bianconeri itu.
Ya, juara bertahan Serie A tersebut sudah unggul dua gol lebih dulu berkat aksi dari Cristiano Ronaldo dan Aaron Ramsey. Keduanya membukukan gol masing-masing pada menit ke-39 dan 60.
Pada menit ke-66, pertandingan tertunda cukup lama karena wasit harus meninjau ulang pelanggaran yang dilakukan bek Bianconeri, Daniele Rugani, terhadap Simone Missiroli. Pada akhirnya, sang pemimpin pertandingan menunjuk titik putih.
Andrea Petagna yang ditunjuk sebagai eksekutor berhasil menunaikan tugasnya. Beruntung bagi Juventus, itu adalah satu-satunya gol yang berhasil dicetak oleh SPAL pada laga kali ini. Mereka pun menang dengan skor tipis 2-1.
Sarri Kesal Terhadap VAR
Faktanya, ini bukan pertama kalinya Juventus kebobolan dari titik putih pada musim 2019/20. Jelas saja kalau Sarri marah. Usai pertandingan, ia melampiaskan kekesalannya terhadap VAR yang dinilainya tidak bekerja dengan baik.
Perlu diketahui bahwa dalam kasus pelanggaran Daniele Rugani, wasit awalnya sempat tidak mengindahkan protes dari pemain SPAL yang meminta penalti. Dan pada waktu itu, alat komunikasi antara wasit dan tim VAR tidak berfungsi.
“Malam ini kami mendapati penalti oleh VAR saat VAR sedang tidak berfungsi! Jika itu terjadi sebaliknya, saya hanya bisa membayangkan apa yang mereka bakalan katakan,” ujar Sarri kepada Sky Sport Italia.
Kesal, Tapi Tidak Berdaya
Saat wasit memutuskan untuk melanjutkan pertandingan, tim VAR justru menayangkan kejadian ulang pelanggaran yang dilakukan Rugani dari layar besar. Alhasi, wasit pun memberikan penalti kepada SPAL.
Sarri merasa bahwa kejadian itu menunjukkan kalau VAR-lah yang menentukan sebuah pelanggaran, bukan wasit. Kalau sistemnya seperti demikian, mantan pelatih Chelsea pun jadi mempertanyakan fungsi wasit yang sesungguhnya.
“Rasanya seperti keadilan yang besar kalau VAR bisa membuat keputusan dan bukan wasit. Untuk apa wasit ada di sana, dalam kasus itu?” tambahnya.
“[Sang wasit, Federico] La Penna menjelaskan kepada saya setelah pertandingan, bahwa itu sudah tertulis dalam buku aturan. Saya tidak sepakat dengan itu, tapi memang benar ada di sana,” pungkasnya.