INFOMAINBOLA – Pelatih interim Arsenal, Freddie Ljungberg mengaku bersemangat menyaksikan potensi pemain-pemain muda The Gunners. Namun, Ljungberg tahu bahwa saat ini Arsenal lebih membutuhkan pemain berpengalaman untuk menyelamatkan mereka.
Ljungberg jelas mengenal amunisi muda The Gunners, bagaimanapun dia pernah menangani mereka secara langsung sebagai pelatih U-23. Biar begitu, Ljungberg tidak mau menempatkan mereka di bawah tekanan yang terlalu besar.
Arsenal baru saja menemukan pijakan mereka usai mengalahkan West Ham beberapa hari lalu. Pada laga itu, pemain-pemain senior-lah yang membantu Ljungberg merahi kemenangan pertamanya.
Pendekatan Ljungberg ini jelas berbeda dari pelatih Arsenal sebelumnya, Unai Emery.
Tetap Andalkan Senior
Jika Emery mengandalkan pemain-pemain muda, Ljungberg memilih menggunakan pemain muda sebagai kejutan. Dia tidak mau bakat muda Arsenal itu justru menutupi tugas para pemain senior.
Musim ini, bibit muda Arsenal memang mulai berkembang. Ada Bukayo Saka, Joe Willock, Reiss Nelson, dan pemain rekrutan Gabriel Martinelli.
“Kami punya banyak pemain muda hebat. Saya mencoba mengingatkan orang-orang bahwa mereka masih sangat muda dan bahwa seharusnya kita tidak menaruh harapan klub di pundak mereka. Tekanan itu terlalu besar,” ujar Ljungberg di Sky Sports.
Bakal Belajar
Ucapan Ljungberg ada benarnya. Ketika Emery mengandalkan pemain-pemain muda Arsenal lalu, ada beberapa di antaranya yang membuat kesalahn fatal. Kesalahan-kesalahan itu mendasar dan seharusnya bsia dihindari.
“Bagi saya, jika mereka dipinjamkan sebelum memainkan 50-100 pertandingan di tim inti maka mereka mungkin sudah membuat kesalahan di sana,” lanjut Ljungberg.
“Saya benar-benar terkesan dengan mereka, khususnya karena energi yang mereka tawarkan. Mereka tidak kenal takut, mereka membuat kesalahan dan melaju lagi. Itu menyenangkan.”
Jangan Lupakan Senior
Kendati demikian, Ljungberg tidak bisa mengabaikan pentingnya peran para senior. Pemain muda Arsenal bisa berkembang hanya karena bantuan senior. Dia berusaha menjaga harmoni itu.
“Di saat yang sama, kami tidak boleh melupakan para pemain senior yang telah memberikan kerangka itu dan terus berbicara dengan permain-pemain muda, mencoba memberikan saran,” imbuh Ljungberg.
“Saya merasa bangga dengan pemain-pemain senior yang benar-benar senang membantu pemain muda,” tutupnya.