Infomainbola – Manchester City berhasil menuai kemenangan atas Real Madrid pada hari Kamis (27/2/2020). Dan hasil positif itu tidak bisa lepas dari racikan taktik sang nahkoda, Josep Guardiola.
Sebagai informasi, Manchester City bertemu dengan Real Madrid dalam laga leg pertama 16 besar Liga Champions. Partai yang berlangsung di Santiago Bernabeu itu sukses dimenangkan the Citizens dengan skor tipis 2-1.
Kedua tim bermain cukup berimbang hingga babak pertama berakhir dengan skor imbang 0-0. Namun situasi di babak kedua jadi lebih berpihak kepada Real Madrid yang sukses mencetak gol melalui aksi Isco.
Aroma kemenangan tercium di hidung Real Madrid, dan hilang begitu Gabriel Jesus mencetak gol pertama dari the Citizens di menit ke-78. Kevin De Bruyne menjadi penentu kemenangan City dengan golnya dari titik putih lima menit setelahnya.
Perubahan Formasi Guardiola
Pada awalnya, Guardiola sempat membuat publik harus mengernyitkan dahi karena melakukan banyak perubahan di dalam formasinya. Ia merombak total dan mengubah formasi 4-3-3 yang biasa digunakan menjadi 4-4-1-1.
Pemain penting seperti Sergio Aguero, Fernandinho, dan Raheem Sterling tidak dimainkan sejak awal. Lalu beberapa pemain juga tidak dimainkan pada posisi yang seharusnya.
Contohnya adalah Gabriel Jesus, yang dimainkan sebagai gelandang kiri sementara posisi aslinya adalah penyerang tengah dalam formasi 4-3-3. Sementara peran bomber tunggal diberikan kepada penyerang sayap, Bernardo Silva.
Di pertandingan sepenting melawan Real Madrid, Guardiola berani melakukan eksperimen. Itulah yang membuat publik jadi mengernyitkan dahi. Tapi pada akhirnya Manchester City berhasil menang dengan skor 2-1.
Pantas Mendapatkan Pujian
Perubahan taktik itu kemudian mendapatkan pujian dari berbagai kalangan. Salah satunya terlontar dari mulut sang mantan pemain, Micah Richards, kala berbincang kepada BBC Radio 5 Live.
“Ini adalah masterclass,” ujarnya. “Beberapa kali, orang-orang mempertanyakan Pep – tidak memainkan David Silva, Sterling, Aguero, Fernandinho – dia pantas mendapatkan pujian yang besar,” sambungnya.
“Malam ini ia menunjukkan bahwa bila dia bukan pelatih terbaik di dunia, dia adalah salah satu dari tiga besar,” tutup Richards.
(Goal International)