INFOMAINBOLA – Federasi Sepakbola Spanyol, RFEF, memutuskan bahwa jeda antar laga LaLiga minimum tiga hari. Ini menepis wacana agar liga kembali dimainkan dua hari sekali.
LaLiga harus tunda sejak 16 Maret lalu hingga waktu yang belum ditentukan akibat mewabahnya Virus Corona. Spanyol saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus COVID-19 tertinggi di Eropa melampaui Italia.
Tercatat 140,510 orang di Spanyol terjangkit Virus Corona dengan 76.607 di antaranya meninggal dunia. Situasi itu membuat Liga Spanyol sulit untuk kembali bergulir dalam waktu dekat.
Pihak-pihak yang terkait dengan LaLiga kini harus memutar otak supaya musim ini bisa dituntaskan. Asosiasi Pesepakbola Spanyol, AFE, dilaporkan telah sepakat dengan Laliga agar laga dimainkan dua hari sekali jika kompetisi kembali bergulir.
Wacana ini muncul agar LaLiga tak molor terlalu jauh sehingga kontrak pemain tak bermasalah. Namun, kebijakan tersebut ditentang oleh Presiden Federasi sepakbola Spanyol, RFEF, Luis Rubiales, karena dianggap tidak manusiawi.
RFEF kemudian mengadakan pertemuan untuk membahas hal ini yang juga dihadiri oleh AFE. Akhirnya disepakati, jika LaLiga bergulir kembali jeda antar laga minimum 3 hari (72 jam).
“RFEF telah membuat AFE berkomitmen untuk bermain paling tidak setiap 72 jam,” bunyi pernyataan RFEF dikutip dari Marca.
“Presiden (Luis) Rubiales menjelaskan dalam sesi monitoring bahwa kesehatan para pemain adalah hal yang tidak bisa ditawar. RFEF jelas monolak usulan agar para pemain tampil setiap 48 jam.”
“Kedudukan RFEF yang tidak bisa diganggu gugat membuat AFE harus menerima bahwa setiap laga minimum digelar setiap 72 jam. Hal ini sekaligus membatalkan kesepakatan sebelumnya dengan LaLiga.”
“Federasi menempatkan kesehatan para pemain di atas kompetisi. Selain itu, selama bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus akan ada perhatian khusus untuk penyelenggaraan laga terkait dengan panas, radiasi matahari dan kelembaban yang bisa mempengaruhi kesehatan pemain,” tambahnya.