Infomainbola – Manchester United hanya bisa bermain imbang 1-1 ketika menjamu Everton di Old Trafford, Minggu (15/12/2019). Hasil ini terasa seperti pukulan mundur bagi MU yang baru mulai bangkit. Ole Gunnar Solskjaer masih harus bekerja keras.
Bagaimanapun, MU sudah mencoba sebaik mungkin. Mereka bisa mengalahkan Tottenham dan Manchester City pada pekan sebelumnya, tapi kali ini ditahan Everton di kandang. Artinya, inkonsistensi masih jadi masalah utama Mu.
Biar begitu, sebenarnya masih ada yang meragukan hasil akhir pertandingan tersebut. MU dianggap bisa menang seandainya wasit bisa membuat keputusan lebih adil terkait gol bunuh diri Victor Lindelof di babak pertama.
Seharusnya Pelanggaran?
Kala itu, De Gea berduel dengan Dominic Calvert-Lewin di dalam kotak penalti. Pemain Everton itu tampak mengganggu pergerakan De Gea, bahkan sampai menyikut si kiper Spanyol.
Bola yang gagal ditangkap De Gea kemudian mendarat di kaki Lindelof, yang tidak sengaja mendorongnya ke gawang sendiri. Lindelof bingung, De Gea kesakitan, pemain-pemain MU lain protes keras. Namun, wasit tetap mengesahkan gol itu.
Ole Gunnar Solskjaer bahkan sampai mendatangi ofisial keempat di tepi lapangan. Dia heran mengapa pertandingan dimulai kembali begitu cepat, seakan-akan VAR tidak diizinkan menelaah insiden itu lebih jauh.
Apa Kata Wasit?
Bicara soal insiden ini, Sky Sports mengundang Dermot Gallagher selaku mantan pimpinan asosiasi wasit sepak bola Irlandia untuk mendengar pendapatnya. Tegas, Gallagher yakin wasit sudah membuat keputusan tepat.
Memang benar, kiper seharusnya mendapat perlakuan istimewa di kotak penaltinya sendiri, tapi kali ini posisi De Gea dan Calvert-Lewin terbilang 50:50, seimbang, tidak ada yang melanggar.
“Saya sungguh merasa itu bukanlah pelanggaran. Ketika Anda melihatnya, De Gea keluar dari gawang dan berusaha menepis bola. Mereka [De Gea dan Calvert-Lewin] berdua berada di udara dan lengan Calvert-Lewin memang menyentuh De Gea, tapi saat itu bolanya sudah lewat,” ujar Gallagher.
“Kontak seperti itu memang tidak bisa dihindari. Saya kira kontak ini terjadi setelahnya. De Gea keluar dari gawang dan berusaha menepis bola, kedua pemain berada di udara, dan jelas bakal ada bentrokan.”
“Namun, saya kira bentrokan ini terjadi setelah bola melewatinya [yang berarti bukan pelanggaran],” sambungnya.
Soal Momentum
Berdasarkan ucapan Gallagher di atas, dapat disimpulkan bahwa posisi bola sangat penting dalam menilai suatu insiden pelanggaran atau tidak. Ketika kiper berduel di udara dengan pemain lawan, dia harus berusaha menyentuh bola.
Pada kasus ini, De Gea gagal menyentuh bola, yang memengaruhi keputusan wasit. Seandainya jari De Gea bisa menyentuh bola barang sedikit saja, MU mungkin tidak kebobolan, Lindelof tidak perlu membuat gol bunuh diri.
Sumber: Sky Sports