Infomainbola – Final Liga Champions 2021/22 Liverpool vs Real Madrid bakal mempertemukan dua pelatih top dunia: Jurgen Klopp dan Carlo Ancelotti. Tentu adu taktik dua pelatih ini tidak kalah menarik dari pertandingan di lapangan.
Tidak ada yang bisa meragukan kualitas Klopp dan Ancelotti sebagai pelatih top. Keduanya sudah kenyang pengalaman, terlebih Ancelotti yang memiliki rapor apik melatih tim-tim top.
Klopp, di sisi lain, layak dipuji karena berhasil membentuk Liverpool jadi sekuat sekarang. Dia tiba di Liverpool pada tahun 2015, mengubah tim, meningkatkan kekuatan, dan berhasil meraih trofi.
Kini, keduanya bakal beradu taktik di panggung final kompetisi kasta tertinggi Eropa. Klopp sudah cukup berpengalaman main di final UCL, tidak kalah dari Ancelotti. Lantas, siapa yang lebih baik?
Koleksi trofi
Bicara soal koleksi trofi, Klopp harus mengaku kalah dari Ancelotti. Pengalaman Ancelotti jauh lebih banyak karena sudah terlebih dahulu melatih klub jauh sebelum Klopp.
Tercatat, Klopp sudah membungkus 11 trofi sepanjang kariernya sebagai pelatih. Ancelotti unggul hampir dua kali lipat, yakni dengan total 21 trofi.
Baru-baru ini, Klopp hampir saja menorehkan sejarah dengan meraih quadruple. Namun, Liverpool harus mengaku kalah dari Man City di Premier League.
Persaingan sengit di liga membuat Klopp kesulitan menuntun timnya meraih trofi, meski tentu perkembangan tim terus berjalan.
Gaya melatih
Sebagai pelatih senior, Ancelotti tahu betul cara bicara dengan pemain. Faktanya, musim ini dia banyak melibatkan pemain Madrid dalam setiap pengambilan keputusan.
Ancelotti bisa mendekati pemain-pemain senior Madrid dan meminta pendapat mereka. Jadi, Ancelotti bukan sekadar pelatih, tapi coba menjadi teman dengan pemain-pemain itu.
Menariknya, gaya melatih Klopp juga tidak jauh berbeda. Klopp dikenal sebagai salah satu sosok paling menyenangkan di dunia sepak bola.
Klopp tampak selalu tertawa dan mau merangkul para pemain. Dia tahu cara memecah suasana agar para pemain tidak terlalu tegang menjelang pertandingan.
Artinya, kedua pelatih ini sama-sama tahu pentingnya pendekatan personal dalam melatih tim, bukan hanya menerapkan pelajaran dari buku.
Komposisi tim
Mau tak mau, sentuhan pelatih juga ditentukan oleh komposisi timnya. Biasanya pelatih tidak bisa berbuat banyak jika timnya tidak cukup bagus untuk bersaing.
Musim ini, bisa dibilang bahwa skuad Liverpool masih lebih baik daripada skuad Madrid. The Reds punya bintang di setiap lini dan tampak lebih stabil saat harus melakukan rotasi.
Madrid sebaliknya, Ancelotti masih mengandalkan pemain-pemain senior sembari mengupayakan regenerasi skuad. Musim ini pun Ancelotti sering dikritik karena jarang melakukan rotasi.
Memang ada beberapa pergantian pemain Madrid yang bisa jadi penentu hasil pertandingan, tapi biasanya mereka tidak bisa memberikan dampak yang sama saat bermain sebagai starter.
Terlebih, untuk lini serang, Klopp dapat disebut lebih unggul. Liverpool punya Salah, Mane, Diaz, Jota, Firmino, dan Origi.
Adu taktik
Di bagian inilah perbedaan antara keduanya paling signifikan. Akhir-akhir ini Ancelotti sering dicap miskin taktik karena terus-menerus menerapkan gaya bermain yang sama dengan formasi yang sama.
Menariknya, Ancelotti sebenarnya memilih taktik dengan pendekatan responsif. Dia melihat apa yang terjadi di lapangan, membebaskan pemain, dan menentukan respons dalam situasi sulit.
Klopp bisa dibilang lebih unggul dalam hal taktik. Dia menerapkan gegenpressing dengan sangat baik di Liverpool. Musim ini pun gaya main The Reds meningkat selevel.
Liverpool bakal menerapkan tekanan intens, berusaha merebut bola secepat mungkin, dan meluncurkan serangan cepat lewat kedua sisi sayap.