Infomainbola – Arsenal mengalami kerugian lebih dari 2 Triliun, club benar-benar menderita secara finansial selama pandemi Covid-19 melanda. Sebab, The Gunners baru saja mencatat rekor kerugian dalam satu periode yang mencapai lebih dari Rp2 triliun.
Pandemi Covid-19 memang membuat klub sepak bola menderita dari aspek finansial dan olahraga. Sebab, mereka harus kehilangan banyak potensi pendapatan dan membatalkan kerja sama komersial.
Pada musim 2020/2021 lalu, sebagian besar pertandingan digelar tanpa penonton. Situasi ini memperburuk kondisi finansial klub. Lalu, pada pramusim 2021/2022, tidak ada agenda tur ke Asia atau Amerika Serikat yang menghasilkan banyak yang.
Lantas, pada aspek mana saja Arsenal mengalami kerugian? Simak selengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Kerugian Arsenal
Arsenal hanya memainkan dua laga dengan suporter di stadion sepanjang musim 2020/2021 lalu. Hal ini membawa dampak besar bagi pemasukan klub. Sebab, Arsenal adalah salah satu klub dengan harga tiket paling mahal di Inggris.
Selama musim 2020/2022, terhitung hingga 31 Mei 2021, Arsenal merugi hingga 107,3 juta pounds atau sekitar Rp2,06 triliun. Ini adalah rekor kerugian terbesar sepanjang sejarah The Gunners.
Pada periode sebelumnya, Arsenal ‘hanya’ mengalami kerugian senilai 50 juta pounds. Artinya, kerugian Arsenal mengalami peningkatan lebih dari 100 persen.
Kerugian terbesar terjadi karena Covid-19 yakni 85 juta pounds. Ada banyak aktivitas komersial yang harus dibatalkan. Sementara, kesepakatan para pemain memotong 12,5 persen gaji tidak banyak membantu kondisi finansial klub.
Bursa Transfer
Arsenal cukup sibuk pada bursa transfer musim 2020/2021 lalu. The Gunners tampak jelas ingin mengurangi beban gaji. Pemain dengan tagihan gaji besar tapi kontribusi minim dilepas ke klub lain.
Mesut Ozil dan Shkodran Mustafi adalah contohnya. Hanya saja, Arsenal tidak mendapat kompensasi dari kepindahan keduanya. Mereka pindah dengan status putus kontrak sehingga Arsenal tidak mendapat fee transfer.
Arsenal memang mengurangi tagihan gaji yang cukup signifikan dari Ozil dan Mustafi. Tapi, melepas dua pemain yang punya potensi dijual mahal dengan gratis tentu berdampak pada kondisi finansial klub juga.